JERMAN (Arrahmah.com) – Ribuan warga Jerman mengadakan demonstrasi anti-kapitalisme di seluruh Jerman, menuntut keadilan perekonomian, menyusul merosotnya Euro yang menyebabkan krisis di ekonomi teratas Eropa ini yang menyebabkan jenjang sosial yang tinggi di masyarakan Jerman, namun para eksekutif elit masih dapat menikmati “bonus” di tengah-tengah krisis melanda.
Di bawah slogan “dunia yang berbeda adalah mungkin,” sampai seribu orang turun ke jalan-jalan ibukota, Berlin, setelah penggusuran sebuah kiamp protes oleh polisi kerusuhan awal pekan ini.
“Apa yang saya temukan paling berbahaya adalah bagaimana masyarakat kita memisahkan kaya dan miskin, Kami memiliki kemiskinan anak, Kami memiliki bank makanan. Upah rendah, orang yang bekerja 40 jam dalam seminggu, … ada sesuatu yang benar-benar salah di negeri ini,” kata Matthias Merkle, penyelenggara demonstrasi.
Di jantung keuangan Frankfurt, sekitar 300 orang melakukan demonstrasi melawan kekuatan bank, sementara banyak demonstran lainnya i menempati “pentas” demonstrasi serupa di Munich, Dusseldorf, Hanover dan Hamburg.
“Di Jerman, hal yang tampaknya semua bagus dan semua bekerja dengan baik-baik saja dan semua tampaknya harus benar-benar baik, tetapi semua itu tidak benar. Itu tidak benar karena semua hal yang baik (yang terlihat) adalah yang buruk (pada kenyataannya) bagi orang lain dan tempat-tempat lain di dunia ini, “seorang demonstran berpendapat.
Penyelenggara demonstrasi di Berlin telah bersumpah untuk mengadakan demonstrasi lebih lanjut, mengharapkan dukungan lebih di masa depan.
Para demonstran takut krisis ekonomi Jerman akan menyebabkan utang nasional semakin tinggi dengan mengorbankan kaum miskin, yang pada hakikatnya semua itu karena sistem yang salah, kapitalisme.
Eropa jatuh ke dalam krisis keuangan yang dalam sejak tahun 2008, yang hingga kini berlanjut intensif dalam beberapa bulan terakhir.
Para pengamat ekonomi mengatakan, bahwa krisis Euro meningkat semakin memperburuk ekonomi Jerman dan memperlambat pertumbuhan ekonomi negara itu, karena melemahnya ekonomi global dan zona ekonomi Euro memperburuk ekonomi negara dan menaikkan hutang negara-negara tetangga Jerman, dan para mitra dagang berjuang dalam resesi.
(siraaj/arrahmah.com)