PALU (Arrahmah.com) – Warga Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Palu yang terdampak gempa mengungkapkan bahwa pemerintah setempat telah menyalurkan bantuan berupa sembako, akan tetapi sembako yang diterima oleh satu kepala keluarga sangat sedikit.
Sebagaimana kesaksian Ibu Suwarni (60), dia mengungkapkan bahwa satu kepala keluarga di dusun dalam kelurahannya hanya mendapat 2 kg beras, sebungkus mie instan, sebungkus roti dan susu.
Berdasarkan laporan Rustam Hafid, Relawan Media Wahdah Islamiyah, Ibu Swarni mengatakan bahwa kebutuhan yang masih sangat kurang adalah air bersih, utamanya yang akan dikonsumsi sebagai air minum.
“Selama ini kami menggunakan air gunung yang mengaliri selokan di pinggir jalan ini, kami panaskan agar bisa diminum,” tuturnya.
Namun setelah beberapa saat, lanjut Suwarni, sudah banyak anak-anak yang batuk-batuk dan gatal-gatal.
“Ini Alhamdulillah sudah ada bantuan air minum untuk kami,” ujarnya setelah mendapat bantuan Air Kemasan dari LAZIS Wahdah, Senin (8/10/2018).
Sebagaimana diketahui, krisis air bersih ini merupakan imbas dari rusaknya instalasi air PDAM akibat gempa 7,4 SR yang mengguncang kota Palu dan sekitarnya.
Pemerintah daerah telah berusaha untuk mengatasinya dengan menerjunkan beberapa mobil Pemadam Kebakaran untuk menyalurkan air bersih, namun jumlahnya masih terbatas.[]
Sumber: Wahda.or.id
(ameera/arrahmah.com)