MOSKOW (Arrahmah.id) – Kremlin mengatakan pada Rabu (15/6/2022) kemungkinan operasi militer Turki di Suriah tidak akan membawa stabilitas.
“Kami tidak percaya bahwa operasi khusus ini akan berkontribusi pada stabilitas dan keamanan Republik Arab Suriah,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, lansir Reuters.
Ankara mengatakan pihaknya harus bertindak di Suriah karena Washington dan Moskow melanggar janji untuk mendorong milisi YPG yang didominasi Kurdi sejauh 30 kilometer (18 mil) kembali ke perbatasan Turki setelah serangan Turki tahun 2019. Dikatakan serangan dari daerah yang dikendalikan YPG di Suriah telah meningkat.
Sebelumnya pada Rabu, kantor berita RIA mengutip utusan Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentyev yang mengatakan operasi Turki dapat meningkatkan dan mengacaukan situasi. (haninmazaya/arrahmah.id)