JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Syamsulbahri membantah kabar lembaga penyelenggara pemilu ditunggangi asing melalui International Foundation for Electoral System dalam proyek Tabulasi Nasional Pilpres berbasis SMS.
“Tidak ada penunggangan. Yang mau ditunggangi apa coba,” katanya saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Minggu (12/7).
Syamsul mengatakan keberadaan IFES semata-mata hanya untuk membantu KPU.
Sebelumnya, keterlibatan IFES dalam penghitungan suara dipersoalkan tim kampanye Megawati-Prabowo. Mereka menilai KPU telah melanggar UUD 1945 yang menegaskan KPU sebagai lembaga nasional, mandiri, dan tetap.
Keterlibatan asing ini juga menuai reaksi publik, karena KPU tetap gagal menyelesaikan tabulasi nasional Pilpres 2009. Hingga ditutupnya tabulasi nasional sehari setelah pemungutan suara, KPU hanya mampu menyelesaikan perhitungan cepat pada 18.908.132 dari 40.000 tempat pemungutan suara (TPS) di 27 provinsi.
Adapun enam provinsi yang datanya masih kosong adalah Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei, tabulasi nasional menunjukkan keunggulan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (okz/arrahmah.com)