JAKARTA (Arrahmah.com) – Keberadaan International Foundation for Electoral System (IFES) dalam tabulasi suara Pilpres 2009 berbasis SMS di Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengundang pro dan kontra. KPU dituding menerima dana dari lembaga asing itu.
Namun anggota KPU Andi Nurpat dengan tegas membantah tudingan miring itu. Menurut dia, tidak hanya KPU yang dibantu pihak asing dalam kegiatan penyelenggaraan pemilu.
“Bawaslu juga dibantu lembaga asing dalam kegiatan-kegiatan tertentu yang dibutuhkan,” ujarnya kepada wartawan di Kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
Dia menegaskan, KPU tidak merasa diintervensi dengan adanya IFES dalam proses rekapitulasi suara Pilpres. Petugas IFES di Kantor KPU hanya memberi bantuan tenaga untuk proses rekapitulasi.
“KPU tidak menerima sepeser pun uang cash, hanya memperoleh manfaat, termasuk SMS,” paparnya. (okz/arrahmah.com)