GORONTALO (Arrahmah.com) – Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Iddy Muzayyad mengharapkan masyarakat bisa bersikap kritis terhadap informasi yang diterima dari media.
“Peran masyarakat sangat penting untuk mewujudkan penyiaran sehat,” ungkapnya saat memberikan materi dalam Forum Pengembangan Literasi Media Dalam Rangka Penguatan Sadar Media, Jumat.
Iddy menjelaskan, pasca 2008 Indonesia memasuki era kebebasan informasi, namun sayang kebebasan itu tidak dilaksanakan dengan benar sehingga yang terjadi adalah kebablasan informasi.
“Itu karena kurangnya profesionalisme awak media dan pengabaian atas kode etik pers,” jelasnya.
Untuk itu, Iddy mengajak masyarakat untuk secara cerdas dan kritis memilah dan memilih informasi yang disediakan media.
“Selain itu pekerja pers juga harus memiliki mekanisme sensor internal terhadap apa yang layak dan tidak layak disiarkan,” ungkap alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Iddy mencontohkan, saat terjadi bencana tsunami tidak ada satu pun media di Jepang yang memuat gambar-gambar mayat korban bencana.
“Namun saat Aceh mengalami tsunami, media kita sangat vulgar memuat gambar-gambar mayat korban bencana,” katanya.
Sikap kritis masyarakat bisa diwujudkan dengan memahami media secara jelas dan benar, menyikapi media secara benar, dan memihak pada media atau tayangan yang benar, dan mampu memproduksi media secara benar.
“Dan yang paling efektif masyarakat melakukan hukuman sosial (social punishment) terhadap media dan tayangan yang tidak bermanfaat,” ujarnya. (ant/arrahmah.com)