BANDUNG (Arrahmah.id) – Perilaku menyimpang, seperti hubungan sesama jenis, berganti-ganti pasangan, menggunakkan jasa penjaja seks komersial (PSK), dan menyalahgunakan narkoba, menjadi penyebab utama 5.943 warga Kota Bandung mengidap HIV-AIDS.
Data dan fakta itu diungkap Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung.
“Faktor perilaku seksual menyimpang mendominasi penyebab penularan penyakit tersebut,” kata Ketua KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi, Senin (29/8/2022), dikutip dari Liputan6.
Silvia mengungkapkan, ribuan warga Kota Bandung yang mengidap HIV-AIDS tersebut berasal dari beragam latar belakang. Seperti pegawai swasta, mahasiswa, PSK, dan ibu rumah tangga (IRT).
Sebagian besar ibu rumah tangga mengidap HIV-AIDS akibat tertular dari suaminya yang melakukan hubungan seksual di luar.
Ketua KPA Kota Bandung menuturkan, data kumulatif 5.943 pengidap HIV-AIDS dari 1991 hingga 2021 itu diperoleh dari Kementerian Kesehatan berdasarkan pendataan yang dicatat oleh petugas di 86 puskesmas atau faskes kesehatan di Kota Bandung.
Petugas mencatat nama dan alamat pengidap HIV-AIDS berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) agar penanganan terhadap mereka dapat dilakukan.
Ribuan orang yang terpapar tersebut terdiri atas beragama profesi.
“Jadi ketahuan namanya, alamatnya di mana dan profesinya apa,” ujar Silvia.
“Posisi teratas pegawai swasta dengan jumlah orang terpapar sebanyak 1.842 kasus atau sekitar 31,1 persen. Yang mengejutkan adalah angka penderita HIV-AIDS aktif di kalangan mahasiswa mencapai 400 kasus atau 7 persen. Sedangkan ibu rumah tangga 11,8 persen atau setara 653 kasus,” terangnya.
Silvia menegaskan, perilaku seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan faktor pemicu tertinggi penularan HIV-AIDS.
“Masyarakat diimbau tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan dan mengunakan narkoba. Jaga pola hidup sehat agar terhindar dari HIV-AIDS,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)