ADDIS ABABA (Arrahmah.com) – Dua kotak hitam dari pesawat Boeing 737 MAX yang jatuh di Ethiopia tiba pada Kamis di Paris untuk dianalisis, kata para pejabat.
“Delegasi Ethiopia yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan (AIB) telah menerbangkan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) ke Paris, Perancis untuk diselidiki,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
Ethiopia mengatakan pada Rabu bahwa mereka akan mengirim FDR dan CVR ke Perancis karena negara Afrika timur tidak memiliki fasilitas untuk melakukan analisis terperinci yang diperlukan untuk menentukan penyebab bencana mematikan itu.
Perangkat dari pesawat buatan AS akan dianalisis oleh badan investigasi kecelakaan udara BEA Perancis.
Analis mendukung keputusan maskapai terbesar Afrika untuk mengirim kotak hitam ke Perancis.
“Untuk mengirim perekam data ke AS akan memungkinkan pihak dengan kepentingan pribadi menjadi hakim dalam kasusnya sendiri,” Awo Allo, seorang dosen hukum di Universitas Keele di Inggris, mengatakan.
“Boeing lebih dari sekadar perusahaan untuk AS dan Ethiopia tidak dapat secara wajar mengharapkan hasil yang bijaksana dari penyelidikan AS,” tambah Awo.
Penerbangan ET 302, menuju Nairobi dari Addis Ababa, jatuh sekitar 50 km di luar ibukota Ethiopia enam menit setelah lepas landas.
Semua 157 orang di dalamnya – 149 penumpang dan delapan awak – tewas dalam kecelakaan itu.
Kecelakaan itu adalah yang kedua yang melibatkan model Boeing 737 MAX 8 dalam lima bulan.
Pada Oktober, Lion Air 610 jatuh di Indonesia 10 menit setelah lepas landas, menewaskan 189 orang. Penyebab kecelakaan itu masih dalam penyelidikan.
Menyusul kecelakaan terakhir, Uni Eropa dan beberapa negara melarang pesawat 737 MAX dari wilayah udara mereka.
Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pembumian sementara semua 737 MAX pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan AS atau di wilayah udara AS pada Rabu.
Menurut situs web pelacakan penerbangan, FlightRadar24, semua jet Boeing 737 MAX sekarang telah ditangguhkan.
Sementara itu, Boeing merekomendasikan penangguhan sementara “seluruh armada global” dari 737 MAX Rabu.
Menyusul pengumuman hari Rabu, saham Boeing turun hampir tiga persen. Saham pembuat pesawat telah turun setidaknya 13 persen sejak Ahad.
(fath/arrahmah.com)