SADR (Arrahmah.com) – Militer AS menyerahkan kontrol basis keamanan pada angkatan bersenjata Irak dalam 10 hari mendatang menjelang jadwal penarikan mundur pasukan Amerika dari beberapa kota besar Irak.
Serah terima yang dilakukan pada sabtu (20/6) dari Pusat Keamanan Gabungan di kota Sadr tetap dilakukan meskipun berdasarkan kesepakatan keamanan antara Baghdad dan Washington, AS seharusnya menarik pasukannya dari wilayah urban pada 30 Juni.
Perdana menteri Irak, Nuri al-Maliki, pada Sabtu (20/6) mengatakan bahwa penarikan dari kota menjelang akhir bulan akan dianggap sebagai “kemenangan luar biasa” bagi bangsa Irak.
“Hal itu merupakan kemenangan luar biasa bagi rakyat Irak. Itu adalah langkah pertama kami dalam mengakhiri campur tangan asing di Irak,” katanya.
Tetapi, al-Maliki tetap cemas dan takut terhadap para mujahidin yang ia anggap menerima keuntungan dari transisi dan mungkin saja mengambil inisiatif untuk melakukan banyak penyerangan di negara tersebut.
“Mereka (para mujahidin) sedang bersiap bergerak diam-diam untuk mendestabilisasi situasi, tetapi kami akan siap menghadapi mereka,” kata munafikin Maliki.
Komentarnya ini datang seiring dengan terjadinya serangkaian ledakan bom di Irak akhir-akhir ini. Insiden paling parah terjadi di Kirkuk pada Sabtu lalu, menyebabkan 46 orang tewas dan 166 lainnya luka-luka.
Para pejabat Irak mengatakan AS akan menarik mundur sekitar 12.000 pasukannya akhir September ini. Sedangkan AS memusatkan sekitar 140.000 pasukan di negara yang pernah diperintah oleh pimpinan tangan besi Saddam Hussein. Penarikan mundur keseluruhan pasukannya dijadwalkan akan dilakukan pada tahun 2011. (Althaf/ptv/arrahmah.com)