LIEGE (Arrahmah.id) — Fenomena pemutusan hubungan antara kota-kota di Eropa dengan Israel masih berlanjut. Terbaru, keputusan ini diambil salah satu kota terbesar di Belgia, Liege.
Dewan kota Liege memberikan suara pada mosi yang diajukan oleh Partai Buruh Belgia (paling kiri) yang bertujuan untuk mengakhiri semua hubungan yang ada atau yang akan datang antara kota itu dengan Israel.
“Hubungan antara Liege dan Israel akan diakhiri selama negara ini tidak menghormati hukum internasional dan hak-hak Palestina,” lapor kantor berita RTBF, dikutip Times of Israel (24/4/2023).
Sebagai kota, Liege tidak memiliki hubungan dengan Israel. Keputusan tersebut lebih ditujukan untuk menunjukkan pendapatnya tentang masalah Palestina.
Pemungutan suara di Liege ini pun disambut baik oleh Asosiasi Belgia-Palestina. Mereka berharap bahwa kota-kota lain di negara itu dan wilayah Eropa lainnya akan mengambil langkah serupa terhadap Israel.
Manuver kecaman terhadap Israel juga diambil oleh Pemerintah Kota Oslo, Norwegia. Sejak 2019, dewan kota berupaya untuk memboikot setiap barang yang diproduksi Israel di wilayah pendudukannya atas Palestina.
“Orang-orang Palestina telah hidup di bawah pendudukan ilegal selama lebih dari 50 tahun. Merupakan tanggung jawab global bersama untuk berkontribusi pada perdamaian abadi dan kebebasan rakyat Palestina,” ujar salah seorang politisi kiri, Sunniva Holmås Eidsvoll.
Selain itu, Februari lalu, Pemerintah Kota Barcelona di Spanyol memutuskan untuk membekukan hubungannya dengan Israel. Wali Kota Barcelona, Ada Colau, menyebut pembekuan ini dikarenakan tindakan Israel yang telah melakukan pelanggaran sistematis terhadap hak asasi rakyat di wilayah Palestina.
“Saya telah memutuskan untuk sementara menangguhkan hubungan dengan negara Israel dan dengan institusi resmi negara itu – termasuk perjanjian kembar dengan Dewan Kota Tel Aviv – sampai otoritas Israel mengakhiri sistem pelanggaran terhadap rakyat Palestina,” ujar politisi sayap kiri itu, dikutip Al Jazeera. (hanoum/arrahmah.id)