OSTELSHEIM (Arrahmah.id) — Ryyan Alshebl, pengungsi Suriah mencatat sejarah setelah dilantik sebagai Wali Kota Ostelsheim, salah satu kota di Jerman, lapor Al Jazeera (8/7/2023).
Delapan tahun lalu, Ryyan Alshebl melarikan diri dari perang saudara di Suriah. Dan Jumat (7/7) malam, dalam rapat Dewan Kota Ostelsheim, dia mengambil sumpah sebagai wali kota. Kota ini berjarak 30 km dari Stuttgart.
Pada bulan April, warga komunitas Swabia yang terdiri dari 2.500 jiwa memilih Alshebl sebagai Ke pala Balai Kota Ostelsheim yang baru dengan suara mayoritas mutlak 55,4%.
“Ini negara liberal. Siapa pun yang siap melakukan sesuatu di sini bisa mendapat kesempatan untuk melakukannya,” kata Alshebl kepada kantor berita Reuters pada April lalu.
Alshebl, yang tiba di Jerman pada usia 21 tahun bersama kelompok temannya, adalah salah satu dari ratusan ribu pengungsi yang melarikan diri dari Suriah ketika Kanselir Angela Merkel membuka perbatasan negara itu pada 2015.
Menurut kantor berita Deutsche Welle (DW), wali kota baru melakukan perjalanan melintasi Mediterania pada saat itu sebelum berakhir di Jerman.
Setelah belajar bahasa Jerman, Alshebl melakukan magang di Balai Kota Althengstett dekat Ostelheim di mana dia pertama kali melihat ke dalam tentang cara kerja lembaga publik.
“Saya bertanya kepada wali kota apakah saya bisa melakukan pelatihan kejuruan di sini. Saya membuat aplikasi dan wawancara dan saya diterima,” kata Alshebl, yang mempelajari keuangan dan perbankan di Suriah.
“Pada tahun pertama pelatihan saya, saya tahu bahwa saya akan melakukan ini tetapi pertanyaannya adalah kapan,” katanya, disitat Al Jazeera.
DW melaporkan, setelah menerima kewarganegaraan Jerman, Alshebl telah bekerja untuk dewan lokal di kota terdekat Althengstett sebelum dia terpilih sebagai wali kota. (hanoum/arrahmah.id)