SEOUL (Arrahmah.com) – Korea Selatan akan melatih 3.000 polisi cyber tahun depan untuk melindungi negara itu setelah beberapa website milik pemerintah dan pribadi diserang.
Kantor berita Yonhap mengatakan polisi cyber akan bertugas menjaga informasi korporat dan mencegah bocornya rahasia di bidang industri.
Dalam serangan cyber, badan intelijen nasional sebagai agen mata-mata utama Negara itu akan mempersiapkan tugas termasuk orang sipil dan para ahli di pemerintahan untuk melawan ancaman online.
Negara itu telah memiliki unit militer cyber. Situs pemerintah Korsel dan AS serta beberapa website pribad mendapat serangan secara berkelanjutan pada bulan Juli.
Seoul mencurigai Korea Utara berada dibalik serangan itu yang ditargetkan pada beberapa website termasuk kantor kepresidenan, departeman pertahanan, parlemen dan juga bank seperti halnya juag dialami AS. Namun penyelidik tidak bisa melacak dalang dibalik kejadian itu.
Korsel termasuk negara yang memiliki akses internet berkecepatan tinggi, di mana 95% rumah yang ada memiliki broadband, menurut survey yang dilakukan oleh Strategy Analytics Boston di bulan Juni. (inilah/arrahmah.com)