KUNDUZ (Arrahmah.com) – Sumber Kavkaz Center (KC) melaporkan beberapa rincian perkembangan terbaru di Kunduz dimana dua Mujahid menyerang basis tentara boneka Karzai dan taktik NATO yang secara langsung menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan NATO membuat keputusan strategis untuk menarik diri dari afghanistan.
Perlu diingat bahwa pada Minggu (19/12/2010) pagi, ketika Perdana Menteri Jerman, Merkel, diam-diam mengunjungi basis militer penjajah Jerman di Provinsi Kunduz, Afghanistan, pertempuran sengit pecah di ibukota Provinsi.
Terlepas dari kenyataan bahwa hanya dua Fidayeen, saat Mujahidin mengambil bagian dalam operasi syahid yang disebut Afghanistan menyerang sebuah perekrutan tentara yang dan pusat pelatihan, “Daftar Djalb av djaz”, pertempuran begitu sengit dan NATO membalas posisi Mujahidin dengan serangan helikopter.
Selama satu jam pertama penyerangan pusat militer boneka, Fidayeen melaporkan melalui telepon bahwa 16 tentara boneka tewas dalam upaya “pembersihan”. Pada saat Mujahidin menyerang, beberapa di antara mereka sedang mandi.
Mujahidin berhasil merebut gudang senjata besar dan mengambil posisi di dalam pangkalan musuh yang tertangkap. Kemudian diikuti pertempuran sengit yang berlangsung sampai larut malam.Menurut sumber KC, warga Kunduz menertawakan secara terbuka terhadap fakta bahwa ratusan boneka Karzai tidak bisa mengatasi serangan dua Mujahid.
Sumber-sumber lain melaporkan bahwa seorang komandan boneka, yang dilihat dari perilakunya paling berani di antara mereka, publik membual bahwa jika seluruh tentara tidak mampu mengatasi dua mujahid, dia sendiri yang “akan menunjukkan bagaimana hal itu dilakukan”. Tapi segera ditembak mati oleh mujahid tepat di pintu masuk.
Sebuah keterlibatan helikopter tempur NATO yang menembakkan misil pada bangunan, juga tidak membantu untuk memecahkan perlawanan Mujahidin.
Baik kendaraan lapis baja, atau angkat udara atau kerumunan tentara khusus NATO tidak bisa memukul mundur dua Mujahid dalam serangan ini.
Situasi menjadi mengancam. Perdana Menteri Jerman sebenarnya berada di daerah pertempuran dan NATO serta pasukan boneka tidak bisa mengatasi dua Mujahid.
Akhirnya, komando NATO menemukan cara untuk menghadapi Mujahidin. Mereka menuangkan seluruh wilayah pertempuran dengan bensin dan membakarnya. Sebuah kebakaran besar terjadi. Penembakan dari Mujahidin telah berhenti saat malam tiba, setelah api menyapu seluruh pusat militer dan Fiyadeen syahid (insha Allah).
NATO dan tentara boneka menderita kerugian besar dalam pertempuran ini dan kini mereka tengah bersembunyi sementara warga Kunduz menyaksikan dengan mata mereka sendiri semua peristiwa tersebut.
Sebelumnya, media Imarah Islam Afghanistan, Voice of Jihad mengirim laporan sebagai berikut :
Dua mujahid pencari kesyahidan lainnya yang dipersenjatai dengan Kalashnikov, granat dan rompi peledak memasuki sebuah pusat perekrutan tentara boneka Afghan yang berlokasi sekitar 300 meter dari bundaran pusat kota Kunduz. Pertama, sebuah sepeda motor sarat bahan peledak diparkir di pintu gerbang utama sebelum meledak yang akhirnya menewaskan 10 tentara boneka yang berada di sana.
Setelah jalan dibersihkan dari hambatan, 2 mujahid masuk ke dalam gedung dan memulai operasi mereka. Seorang mujahid syahid di fase awal sedang yang lainnya syahid beberapa jam kemudian. Dalam operasi ini, sedikitnya 19 tentara boneka Afghan tewas. Beberapa bagian gedung juga hancur terbakar.
Operasi Kunduz dilakukan setelah Angela Markel, Kanselir Jerman tiba di Kunduz dalam kunjungannya yang tidak diumumkan, untuk memberi dukungan terhadap tentara terorisnya. Ini adalah salah satu operasi paling sukses Imarah Islam Afghanistan dalam satu bulan terakhir. Semoga Allah menerima keempat mujahid dan memberikan peringkat tertinggi di Jannah kepada mereka, amin.
Sumber KC juga melaporkan beberapa fitur lain dalam taktik tentara penjajah AS-NATO yang terlihat baru-baru ini.
Para penjajah secara aktif memeprsenjatai penduduk. Gang kriminal dan kelompok yang terlibat dalam perampokan dilirik oleh NATO. Kelompok etnis dan nasional juga banyak diciptakan dan dipersenjatai.
Faksi-faksi terbentuk berdasarkan klan atau motif politik. Perselisihan etnik secara aktif dikompori oleh penjajah.
Sumber KC menjelaskan bahwa NATO sedang mencoba menciptakan kekacauan total menjelang penarikan mundur NATO dari Afghanistan.
NATO secara simultan melancarkan perang ideologi besar-besaran. Leaflet atas nama “pemerintah” boneka Karzai menyerukan Mujahidin untuk gencatan senjata yang disebarkan melalui helikopter. (haninmazaya/arrahmah.com)