PALU (Arrahmah.com) – Gempa dengan kekuatan besar yang disusul tsunami telah mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jum’at (28/9/2018). Gempa dengan magnitudo 7,4 SR tersebut telah merusak sejumlah bangunan dan arus listrik serta komunikasi di Palu lumpuh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus melakukan evakuasi terhadap korban hingga saat ini.
Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini tercatat jumlah korban meninggal di Palu sebanyak 384 orang. Sedangkan korban meninggal yang berada di Donggala belum dapat terindentifikasi karena BNPB belum dapat melakukan komunikasi, lansir Kumparan pada Sabtu (29/9).
“Update jumlah korban meninggal 384 meninggal dunia, 29 hilang, dan 540 orang luka-luka. Donggala masih belum terjamah, komunikasi masih putus, tapi tim sudah ada yang bergerak ke sana,” kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).
Menurut Sutopo, jumlah korban akan terus bertambah seiring dengan jumlah daerah bencana yang masih belum terjangkau. Saat ini, kata Sutopo, alat berat dibutuhkan dan tim SAR perlu ditambah untuk membantu mencari korban gempa.
“Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah selain itu semua daerah yang terkena bencana terjangkau, alat berat diperlukan, personil SAR juga harus ditambah,” kata dia.