PALU (Arrahmah.com) – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda pulau Sulawesi beberapa hari lalu telah meningkat menjadi 1.347 orang, menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Saat ini tim penyelamat masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang mungkin masih selamat dan terkubur di reruntuhan.
Pejabat pemerintah dan tim penyelamat masih berjuang mencapai daerah-daerah yang terkena dampak yang sulit diakses karena infrastruktur yang rusak parah pada Selasa (2/10/2018), empat hari setelah bencana melanda Palu dan Donggala, lansir Al Jazeera.
Akses ke beberapa daerah terpencil sebagian besar terputus setelah gempa berkekuatan 7,4 SR yang memicu gelombang tsunami, menghancurkan jalan dan jembatan, kerugian masih belum ditentukan.
“Tim berpacu dengan waktu karena telah lima hari terlewati,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara BNPB, mengatakan kepada para wartawan di Jakarta pada Selasa (2/10).
Lebih dari 65.000 rumah telah rusak dan sedikitnya 60.000 menjadi pengungsi dan membutuhkan bantuan darurat.
“Para ahli di sini mengatakan bahwa hanya dengan melihat kehancuran, jumlah korban tewas bisa meningkat tajam dalam beberapa hari mendatang, dan banyak daerah yang tetap tidak dapat dijangkau dan tingkat kehancuran seluruhnya belum terukur,” ujar reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Makassar.
Sekitar 1.700 rumah di kawasan di Palu telah tertelan tanah, dengan ribuan orang diyakini terkubur di dalamnya, menurut BNPB. (haninmazaya/arrahmah.com)