XINJIANG (Arrahmah.com) – Mengutip RFA pada Kamis (25/9/2014), pihak berwenang Cina mengumumkan bahwa 50 orang tewas dalam aksi kekerasan terbaru di wilayah Xinjiang yang bergolak. Pengumuman tersebut merupakan revisi tajam atas jumlah korban tewas sebelumnya dalam dua serangan akhir pekan lalu di kantor polisi dan gedung-gedung pemerintah.
Media resmi Cina memberikan angka-angka baru setelah RFA mengutip pejabat setempat dan saksi mata yang mengatakan bahwa korban tewas dalam serangan bom 21 September dicurigai dilakukan warga etnis Uighur di Bugur County (dalam bahasa Cina, Luntai) di Prefektur Otonomi Bayingolin Mongol Angka tersebut jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh pemerintah Xinjiang.
Sumber mengatakan kepada RFA Layanan Uighur bahwa setidaknya 12 orang, termasuk tiga polisi dan tujuh penyerang tewas, dan sekitar 100 luka-luka dalam serangan di pusat kota Bugur dan kota-kota dari Yengisar dan Terekbazar.
Beberapa jam setelah laporan RFA, kantor berita resmi Cina Xinhua melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 50, menambah ratusan orang yang telah tewas di Xinjiang dalam serangan tahun lalu.
Mengutip portal web pemerintah Xinjiang Tianshan, Xinhua mengatakan korban tewas terdiri 40 “perusuh,” yang tewas dalam serangkaian ledakan, dan enam warga sipil, dua polisi dan dua polisi tambahan.
Dua “perusuh” ditangkap oleh polisi, katanya, menambahkan bahwa ledakan terjadi di sebuah toko, pasar terbuka dan dua kantor polisi. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi siapa sebenarnya pelaku insden mematikan tersebut. (adibahasan/arrahmah.com)