KAIRO (Arrahmah.com) – Jumlah demonstran yang tewas akibat tembakan aparat keamanan dalam demonstrasi di lapangan at-Tahrir terus bertambah. Sampai Ahad sore (20/11/2011) total korban tewas yang berhasil diketahui sebanyak tujuh orang. Tiga orang di antaranya tewas beberapa jam yang lalu.
Seorang dokter yang bertugas di rumah sakit darurat di lapangan at-Tahrir, Ahmad Husain, melaporkan bahwa para korban yang tewas mengalami luka tembak di bagian perut dan kepala. Ia melaporkan seorang korban tewas di samping kantor Hizb Wathani (Partai Nasional Mesir) akibat luka tembak di dada. Seorang korban lainnya tewas di pinggir lapangan akibat luka tembak di bagian leher. Adapun dua korban lainnya telah tewas saat ditemukan oleh tim medis.
Ahmad Husain menjelaskan bahwa untuk kedua kalinya, aparat keamanan menyerbu rumah sakit darurat yang didirikan di seberang lapangan at-Tahrir. Ribuan demonstran membentuk barikade di depan rumah sakit darurat untuk menghalangi serbuan aparat keamanan.
Sementara itu ribuan massa terus mengalir dari seluruh penjuru ibukota Kairo untuk memperkuat para demonstran yang telah bertahan selama tiga hari di lapangan at-Tahrir. Kebrutalan aparat keamanan terhadap para demonstran telah menggerakkan simpati luas kepada para demonstran di seluruh pelosok Mesir.
Sempat dihalau mundur oleh serbuan aparat keamanan, para demonstran kembali berhasil menguasai lapangan at-Tahrir. Aparat keamanan dan intelijen Mesir kini dikonsentrasikan di Lazhoghli untuk mencegah massa demonstran menduduki Departemen Dalam Negeri.
Lapangan at-Tahrir telah tumpah ruah oleh ribuan warga yang didukung oleh seluruh elemen politik Mesir. Warga ibukota Kairo mengumpulkan sumbangan untuk rumah sakit darurat yang mengalami kerusakan berat dalam serbuan pertama aparat keamanan pada Sabtu (19/11/2011) kemarin. Sementara itu belasan ambulance sibuk mengangkut para korban luka dan tewas ke rumah sakit darurat.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)