DERNA (Arrahmah.id) – Jumlah korban tewas di kota Derna, Mediterania yang hancur di Libya mencapai 5.200 orang, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Libya.
Angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya operasi pemulihan di kota yang hancur di bagian timur Libya tersebut.
PBB: Puluhan ribu orang mengungsi di Libya timur
Sebelum badai dahsyat menghantam bagian timur Libya, daerah tersebut telah menjadi rumah bagi lebih dari 46.000 pengungsi internal akibat konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.
Namun menurut Rula Amin, juru bicara UNHCR, “perkiraan awal setempat mengatakan bahwa 60.000 orang lagi telah mengungsi”.
“Kami mengirimkan semua yang dibutuhkan untuk melengkapi dan menambah pasokan di pusat pengungsian di Benghazi,” kata Amin kepada Al Jazeera.
“Jalan-jalan telah rusak, telekomunikasi di Derna terputus, rumah sakit mengalami kesulitan, dan mitra lokal kami juga terkena dampaknya – ini adalah situasi bencana.”
Masyarakat berduka karena kehilangan puluhan anggota keluarga
Banyak orang berkabung di Derna, meratapi kehilangan seluruh generasi keluarga mereka.
Mostafa Salem mengatakan ia kehilangan 30 anggota keluarganya. “Kebanyakan orang sedang tidur. Tidak ada yang siap,” katanya.
Raja Sassi mengatakan dia selamat bersama istri dan putrinya, tetapi anggota keluarganya yang lain meninggal dunia.
“Kami tidak berbicara tentang satu atau dua orang yang meninggal, tetapi hingga 10 anggota keluarga meninggal,” kata Walid Abdulati, yang keluarganya di Tripoli mendengar bahwa sebagian besar kerabatnya meninggal atau hilang.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat
Jumlah korban tewas mencapai 5.200 orang dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan operasi pencarian korban di Derna.
“Jumlah korban tewas sangat besar dan mungkin mencapai ribuan,” kata Tamer Ramadan dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Dua bendungan jebol di bagian hulu kota pada Ahad sore setelah Badai Daniel menerjang, melepaskan dinding air yang merobek-robek Derna, menyapu bangunan-bangunan dan orang-orang yang ada di dalamnya.
Layanan darurat mengatakan lebih dari 5.000 orang hilang dan sekitar 7.000 orang terluka. (haninmazaya/arrahmah.id)