FILIPINA (Arrahmah.com) – Jumlah korban tewas akibat Topan Rai yang melanda Filipina meningkat menjadi sedikitnya 375 orang, dengan 56 masih hilang dan lebih dari 500 terluka.
Gubernur salah satu provinsi Filipina tengah mendesak pemerintah agar segera mengirim makanan dan bantuan lainnya, dan memperingatkan akan adanya penjarahan yang bisa meluas di tengah meningkatnya kelaparan.
Gubernur Arthur Yap dari Provinsi Bohol mengungkapkan, dia tidak bisa lagi mengamankan beras dan bantuan pangan lainnya setelah dana daruratnya habis.
Dia menambahkan, lebih dari 1,2 juta orang di provinsi pulau tersebut tetap tanpa listrik dan layanan telepon seluler, lima hari setelah Topan Rai pertama kali melanda, lansir Sky News, Rabu (22/12/2021).
Presiden Rodrigo Duterte mengunjungi Bohol selama akhir pekan dan menyaksikan kehancuran yang luas.
Mr Yap mengatakan, departemen kesejahteraan sosial pemerintah berjanji untuk mengirim 35.000 paket makanan, jumlah yang tidak memadai untuk 375.000 keluarga di provinsi ini, tetapi bahkan bantuan itu pun belum tiba.
Dalam sebuah wawancara di jaringan radio DZBB, dia berterima kasih kepada Duterte karena telah mengunjungi provinsinya tetapi mengatakan, “Jika Anda tidak akan mengirim uang untuk makanan, Anda harus mengirim tentara dan polisi, karena jika tidak penjarahan akan terjadi di sini.”
Diketahui, topan Rai paling mematikan menghantam kepulauan Filipina dengan kecepatan angin lebih dari 195 km per jam dan hembusan hingga 270 km, sebelum akhirnya bertiup ke Laut Cina Selatan pada hari Jumat.
Ratusan orang tewas, sebagian besar karena tertimpa pohon yang tumbang dan banjir bandang.
Jumlah korban tewas masih bisa meningkat saat kru darurat mulai memulihkan jalur komunikasi dan listrik ke kota-kota dan desa-desa.
Lebih dari 400.000 orang harus diungsikan ke tempat penampungan darurat saat topan mendekat dan sementara beberapa orang mulai kembali ke rumahnya, yang lain kehilangan rumah sepenuhnya.
Kru darurat telah berupaya untuk memulihkan listrik ke 227 kota besar dan kecil.
Para pejabat menambahkan, listrik baru dipulihkan di 27 daerah sejauh ini.
Koneksi telepon seluler telah dipulihkan setidaknya di 106 dari lebih dari 130 kota besar dan kecil, tetapi dua bandara lokal tetap ditutup, kecuali untuk penerbangan darurat.
(ameera/arrahmah.com)