TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Sebanyak 83 warga Palestina telah tewas akibat tembakan tentara “Israel” di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan, Anadolu Agency melaporkan.
Menurut kementerian, korban terbaru adalah dua remaja Palestina – Suhaib Iyad Muhammad Al-Sous yang berusia 15 tahun di kota Beitunia dan Uday Fawaz Mansour yang berusia 17 tahun di kota Huwara.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa krunya “pada Jumat (20/10/2023) menangani puluhan korban dalam konfrontasi dengan tentara “Israel” di berbagai wilayah di Tepi Barat, termasuk 24 orang yang terluka akibat peluru tajam.”
Tepi Barat menyaksikan meningkatnya ketegangan dan konfrontasi lapangan antara warga Palestina dan tentara “Israel”, bertepatan dengan memburuknya situasi di Jalur Gaza.
Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade “Israel” sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke “Israel” melalui darat, laut, dan udara. Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim “Israel”.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.
Setidaknya 4.137 warga Palestina telah tewas dalam serangan “Israel” di Gaza, sementara angkanya mencapai lebih dari 1.400 orang di “Israel”. (zarahamala/arrahmah.id)