DAMASKUS (Arrahmah.id) — Korban tewas dari insiden tenggelamnya sebuah kapal pengungsi asal Lebanon di lepas pantai Suriah pekan ini bertambah menjadi 94 orang. Tambahan angka kematian terjadi setelah otoritas Suriah menemukan lebih banyak jenazah di pesisir Baniyas.
Dikutip dari The New Arab (25/9/2022), insiden ini merupakan yang paling mematikan terkait perjalanan kapal pengungsi dari Lebanon.
Di Lebanon, banyak warga yang putus asa atas kondisi perekonomian mereka memilih untuk menempuh perjalanan berbahaya melintasi lautan menuju benua Eropa.
Otoritas Suriah mulai menemukan jenazah dari lepas pantai kota Tartus sejak Kamis petang kemarin. Menurut keterangan sejumlah penyintas, kapal mereka bertolak dari wilayah Minyeh di Lebanon pada Selasa kemarin dengan mengangkut sekitar 120 hingga 150 orang.
Tujuan dari kapal tersebut adalah benua Eropa. Hingga saat ini, penyebab pasti tenggelamnya kapal belum diketahui, namun biasanya diakibatkan cuaca buruk atau kelebihan muatan.
Tartus menjadi pelabuhan utama di Suriah yang menjadi tempat naik para pengungsi. Lokasinya hanya sekitar 50 kilometer dari kota pelabuhan Tripoli, Lebanon.
April lalu, tenggelamnya kapal imigran yang penuh sesak di lepas pantai utara Tripoli menewaskan puluhan orang. Banyak jenazah korban tidak pernah ditemukan hingga saat ini. (hanoum/arrahmah.id)