(Arrahmah.com) – Mentri HAM Yaman, Huriyah Mashur, dalam laporannya kepada Komisi HAM PBB menyebutkan bahwa jumlah korban revolusi Yaman sejak meletusnya revolusi pada bulan Februrari 2011 sampai saat ini mencapai lebih dari 2 ribu orang syahid dan 22 ribu orang terluka. Di antara mereka terdapat 143 anak-anak dan 20 wanita.
Departemen HAM Yaman menyerahkan laporan tersebut dalam Konferensi Komisi HAM PBB ke-104 di New York, 14-15 Maret 2012. Laporan itu menyebutkan meski revolusi para pemuda Yaman berlangsung secara damai, namun beberapa kali sempat terjadi kekerasan bersenjata sehingga terjadi pelanggaran HAM yang serius, jatuh korban jiwa dan luka.
Laporan itu juga menyebutkan tahun 2011 diwarnai dengan kemunduran ekonomi Yaman yang sangat parah. Selama revolusi berlangsung, kondisi keamanan memburuk sehingga tak kurang dari 800 kegiatan ekonomi ditutup mulai dari perusahaan besar, menengah, hingga usaha kecil. Sekitar satu juta pekerja terpaksa kehilangan pekerjaannya.
Angka korban gugur dan luka nampaknya belum termasuk korban serangan pesawat drone AS di wilayah Yaman selatan yang dikuasai oleh mujahidin Anshar Syari’ah. Berkali-kali pemboman pesawat militer AS menewaskan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang jompo. Sampai saat ini, militer AS dan militer rezim murtad Yaman masih melakukan serangan-serangan biadab untuk memadamkan usaha penerapan syariat Islam di Yaman selatan.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)