ALEPPO (Arrahmah.com) – Korban meninggal akibat serangan udara di rumah sakit anak Aleppo, Suriah, telah mencapai 50 orang. Beberapa pihak saling tuding atas insiden itu.
Rumah sakit lapangan Al Quds di Aleppo dihantam bom dari jet tempur pada Rabu (27/4) waktu setempat.
Lembaga Dokter Lintas Batas (MSF), yang mengoperasikan rumah sakit itu, mengatakan korban meninggal mencapai 50 orang, di antaranya adalah dua dokter, dua suster, satu pejaga dan satu staf teknis, sisanya belum teridentifikasi namun diperkirakan ada korban anak-anak. Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.
Salah seorang di antara korban merupakan satu dari sedikit dokter anak yang masih tersisa di Aleppo, menurut direktur eksekutif MSF, Jason cone, dala akun Twitternya.
Salah satu tim medis mengatakan kepada CNN bahwa ada dua bom barel yang menghantam bangunan dekat rumah sakit. Korban terluka langsung berlarian ke rumah sakit, beberapa kerabat menggotong anggota keluarga mereka.
Lalu saat kekacauan terjadi, bom barel dijatuhkan di gerbang rumah sakit, menyebabkan korban tewas semakin banyak berjatuhan.
Bom barel merupakan sebuah tong berisi bahan peledak, biasa digunakan oleh pasukan rezin Nushairiyah.
“Kami tidak yakin siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini. Yang kami tahu adalah pemerintah Suriah biasanya menggunakan bom barel seperti ini,” kata Marco.
Selain korban jiwa, insiden itu juga menyebabkan rumah sakit terpenting di Aleppo hancur berkeping-keping, lansir CNN (29/4/2016).
Konflik di Suriah dimulai tahun 2011 dalam upaya rakyat menggulingkan Asad. Menurut perhitungan resmi PBB tahun lalu, korban tewas akibat perang telah lebih dari 250.000 orang. Sebanyak 5 juta rakyat Suriah kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi. (fath/arrahmah.com)