MINA (Arrahmah.com) – Badan Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan bahwa sedikitnya 717 jamaah haji meninggal dunia dan 863 lainnya terluka pada Kamis (24/9/2015) ketika mereka berdesak-desakan setelah melakukan wukuf di Arafah.
Tragedi yang terjadi kemarin di Mina merupakan yang paling mematikan sejak tahun 1990 di mana 1.426 jamaah haji meninggal dunia dalam peristiwa serupa.
Peristiwa dimulai ketika jamaah haji akan melakukan lontar jumroh dan tengah berada di dekat pintu masuk jembatan Jamarat di dekat Jalan 204. Jembatan Jamarat dirancang untuk mengurangi tekanan dari orang banyak dan mencegah jamaah haji dari terinjak-injak.
“Jalan 204 adalah jalan yang menuju jembatan Jamarat dari kamp jamaah. Apa yang terjadi adalah bahwa sekelompok jamaah yang menumpang pada sebuah bus diizinkan untuk turun ke jalun yang mengarah ke jembatan Jamarat pada waktu yang tidak dialokasikan kepada mereka,” ujar laporan koresponden Al Arabiya, Saad Al-Matrafi.
“Saat mereka mendekati daerah, mereka bersatu dengan kelompok yang sudah ada sebelumnya di sana, yang mengakibatkan kelebihan kapasitas.”
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Nayef memerintahkan penyelidikan untuk menemukan mengapa prosedur dan protokol tidak diikuti pada saat peristiwa terjadi. (haninmazaya/arrahmah.com)