BEIJING (Arrahmah.com) – Korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia menembus angka 3.000 jiwa pada Senin (2/3/2020) setelah puluhan orang dikabarkan meninggal di Cina. Sedangkan kasus mengenai virus ini terus meningkat di seluruh dunia.
Virus ini sekarang telah menginfeksi lebih dari 88.000 orang dan menyebar ke lebih dari 60 negara setelah pertama kali muncul di Cina akhir tahun lalu.
Dilansir AFP, Korea Selatan, negara dengan kasus terbesar di luar Cina, melaporkan pada Senin (2/3) bahwa terjadi lonjakan hampir 500 kasus baru sehingga total orang terinfeksi virus corona di Korea Selatan mencapai 4.000 orang.
Sedangkan di AS, orang kedua meninggal di barat laut negara bagian Washington dan menyebabkan kritik pedas dilontarkan kepada Presiden Donald Trump, yang telah meremehkan risiko wabah tersebut. Masyarakat juga mengkritik atas kesiapan pemerintahan AS untuk menanggapi ancaman tersebut.
Dengan kekhawatiran akan terjadinya pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak semua negara untuk membeli ventilator perawatan kritis untuk merawat pasien dengan gejala penyakit pernapasan akut yang mematikan.
Cepatnya penyebaran virus corona telah menimbulkan kekhawatiran atas dampaknya terhadap ekonomi dunia, yang mana akan menyebabkan pasar global mencatat kerugian terburuk mereka sejak krisis keuangan 2008.
Ekonomi Cina terhenti dengan setelah sejumlah besar kota harus menghadapi karantina dan juga banyaknya negara-negara di luar Cina yang membatasi jumlah perjalanan keluar dan masuk ke negara tersebut.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, beberapa negara kini mulai memberlakukan karantina di negara mereka. Mereka mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah dan menghindari acara-acara besar seperti menonton pertandingan sepak bola, konser musik, atau pun pameran-pameran. (rafa/arrahmah.com)