JAWA TIMUR (Arrahmah.com) – Korban tewas letusan gunung berapi Semeru telah meningkat menjadi 14, kata para pejabat, ketika tim penyelamat mencari desa-desa yang diselimuti abu cair untuk mencari korban selamat.
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (5/12/2021), juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan dua dari 14 orang yang tewas akibat letusan telah diidentifikasi.
Juru bicara BNPB, Abdul Muhari, mengatakan setidaknya 98 orang terluka, termasuk dua wanita hamil, sementara 902 orang telah dievakuasi dari desa-desa sekitar Semeru di Provinsi Jawa Timur.
Sebanyak 10 orang yang terperangkap diselamatkan dari desa-desa di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, menurut pejabat, dengan penyiar Kompas melaporkan bahwa mereka yang diselamatkan adalah pekerja di lokasi penambangan pasir.
Gunung berapi, yang terletak di pulau Jawa yang paling padat penduduknya di Indonesia, meletus pada Sabtu, memuntahkan kolom abu lebih dari 12 kilometer (7,5 mil) ke langit, dan mengirimkan gas yang membakar dan lava yang mengalir menuruni lerengnya.
Beberapa desa di Lumajang diselimuti abu. Rumah dan kendaraan terendam sementara ternak pun menjadi korban.
Letusan tiba-tiba dipicu oleh badai petir dan hujan lebat berhari-hari, menurut Eko Budi Lelono, yang mengepalai pusat survei geologi.
Dia mengatakan, hujan mengikis dan akhirnya meruntuhkan kubah lava di atas Semeru setinggi 3.676 meter (12.060 kaki).
Aliran gas dan lava yang membakar mengalir hingga 800 meter (2.624 kaki) ke sungai terdekat setidaknya dua kali pada hari Sabtu, katanya.
BNPB telah menyarankan orang untuk tinggal 5 kilometer (3,1 mil) dari mulut kawah.
Thoriqul Haq, seorang pejabat di kabupaten Lumajang, mengatakan “kolom abu tebal telah mengubah beberapa desa menjadi gelap” dan pemadaman listrik di daerah itu menghambat upaya evakuasi.