PIDIE JAYA (Arrahmah.com) – Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah korban dan kerusakan akibat gempabumi berkekuatan 6,5 SR yang terjadi Selasa (7/12/2016) terus bertambah.
Data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB hingga pukul 15.00 WIB kemarin, Selasa (7/12) menyebutkan korban meninggal berjumlah 94 jiwa. Dengan rincian di Pidie Jaya: 91, Bireuen: 2, Pidie: 1 jiwa.
Sedangkan luka berat berjumlah 128 jiwa yakni Pidie Jaya ada125, Bireuen 3 orang. Adapun yang luka ringan ada 489 jiwa, meliputi di Pidie Jaya: 411, dan Bireuen ada 78 warga.
Laman resmi BNPB melaporkan, sebagian korban luka-luka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli.
“Pos dibuka di RSUD ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan korban yang dirawat,” jelas Sutopo.
Sementara untuk mempercepat proses tanggap darurat bencana, kata Sutopi, maka Gubernur Aceh menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama 14 hari (7-20 Desember 2016) melalui surat Nomor 39/PER/2016.
“Masa tanggap darurat ini berlaku untuk tiga kabupaten yaitu Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen. Penetapan tanggap darurat diperlukan untuk memudahkan penanganan darurat dan kemudahan akses menggunakan potensi sumber daya yang ada,” urainya.
Sutopo juga memaparkan hasil kaji cepat kerusakan akibat dampak gempa ini
menyebutkan 161 rumah rusak berat. Yakni di Pidie Jaya: 86, Bireuen: 35, Pidie: 40. Ruko yang hancur ada 105 di Pidie Jaya. Bangunan publik lain, seperti masjid ada 14 yang rusak, 1 sekolah dan 1 pusat kesehatan.
“3 eskavator dari tadi pagi telah dikerahkan di Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya mulai dari pagi tadi dan beberapa alat berat telah dikerahkan untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan. BPBD setempat dibantu TNI, Polri, dinas-dinas terkait ,
relawan terus melakukan pencarian dan evakuasi,” jelasnya.
Sekitar 740 personel TNI berada di lokasi terdampak untuk membantu aktivitas tanggap darurat. BPBD sekitar memberikan dukungan personel untuk membantu tangggap
darurat di Pidie Jaya.
Sutopo menyebut untuk membantu tenaga medis menangani korban gempa maka telah dikirim tenaga medis dan obat-obatan dari daerah-daerah sekitar Pidie Jaya. Pengiriman tim medis dari RS Muhammadiyah Lhoksumawe telah diberangkatkan dengan 6 personil untuk memberikan pelayanan medis dan melakukan Rapid Health Assessment (RHA).
“Sedangkan tim medis dari RS Muhammadiyah Medan segera diberangkatkan dengan kekuatan 6 personel; 1 dokter, 2 perawat dan 3 relawan. Mengirimkan tim asistensi Posko MDMC PP Muhammadiyah ke Aceh hari ini.,” pungkasnya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)