TEHERAN (Arrahmah.com) – Imam syiah, Mohammed Al-Aradi memberikan khutbah tentang manfaat zina muth’ah dan pahala bagi pelakunya selama 1 jam. Namun, dia tidak mengijinkan putrinya dimuth’ah orang. Demikian yang terdokumentasi pada video ceramahnya pada You Tube, 1 Januari tahun lalu.
Dalam video berdurasi 2.13 menit itu, Al-Aradi mengatakan bahwa pelaku muth’ah akan beroleh kesenangan persetubuhan tanpa pernikahan dan mendapatkan pahala serta didoakan para malaikat hingga kiamat nanti.
Hingga tiba sesi tanya-jawab, Al-Aradi tidak dapat memungkiri kebodohan zina muth’ah. Menjawab pertanyaan apakah dia akan mengijinkan putrinya dimuth’ah, imam syiah ini menolak mentah-mentah.
“Ini seperti mengijinkan seorang asing datang dan meminta saya untuk memberi anak perempuan saya. Dia akan menikah dalam 1 jam, mengotori kesuciannya, kemudian membuang dia (putrinya). Apakah Anda pikir seseorang akan setuju? Jawabannya adalah seperti jawaban saya!!!” Demikian jawab Al-Aradi kesal.
Begitulah ulama syiah, mereka menyerukan kebagusan perzinahan kepada orang lain, tetapi mereka sendiri tidak mau melakukannya, sebab mereka tahu keburukannya. Nau’dzubillahi mindzalik. (adibahasan/arrahmah.com)