KAIRO (Arrahmah.com) – Pemimpin junta militer Mesir, Abdul Fattah Al-Sisi telah menjadi sasaran kemarahan rakyat setelah karpet merah yang sangat panjang dibentangkan di atas jalan raya untuk iring-iringannya selama perjalanan untuk membuka proyek perumahan sosial di pinggiran Kairo pada Sabtu (6/2/106) lalu.
Beberapa pengamat mempertanyakan pemborosan nyata yang dilakukan Al-Sisi disaat ia berbicara mengenai perlunya pemotongan subsidi untuk rakyat oleh pemerintah.
Pengamat yang paling menonjol, Yousef Husseini dari televisi swasta ON TV mempertanyakan: “Bagaimana Anda bisa menjadi sangat munafik dengan meluncurkan karpet merah di jalan-jalan untuk iring-iringan presiden? Tidak bisakah kita menghabiskan uang untuk membeli selimut bagi orang-orang yang membeku kedinginan?”
“Jauh lebih baik untuk memberikan mereka yang membutuhkan dengan selimut untuk melindungi mereka dari musim dingin daripada menghabiskan ratusan meter karpet, yang bagaimanapun, tidak akan diinjak oleh presiden,” ujarnya seperti dilansir WB pada Senin (8/2).
Namun, wakil kepala departemen urusan moral militer, Brigjen Ihab Al-Qahwaji, melakukan pembelaan dengan mengklaim bahwa karpet hanya terbuat dari kain ringan dan telah digunakan selama lebih dari tiga tahun.
“Karpet tidak mahal dan itu telah digunakan sebelumnya dan akan digunakan dalam upacara yang lainnya,” klaimnya kepada CBC TV pada Ahad (7/2). (haninmazaya/arrahmah.com)