![Tentara AS melakukan pemeriksaan keamanan pada kendaraan Mine Resistant Ambush Protected (MRAP) mereka di dekat perbatasan Kuwait sebagai bagian dari konvoi militer AS terakhir yang meninggalkan Irak pada 18 Desember 2011 di dekat Nasiriyah, Irak [Lucas Jackson / Pool / Getty Images]](https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2020/12/Screenshot_2020-12-26-GettyImages-136054095-1200x800-jpg-JPEG-Image-1200-%C3%97-800-pixels-%E2%80%94-Scaled-83.png?fit=999%2C666&ssl=1){kind=tracking}
BAGHDAD (Arrahmah.com) – Kementerian Pertahanan Irak mengumumkan pada Jumat (25/12/2020) bahwa sebuah bom meledakkan konvoi truk Irak yang membawa pasokan untuk koalisi internasional pimpinan AS di jalan raya Al-Diwaniyah, selatan negara itu, Anadolu Agency melaporkan.
Departemen media kementerian mengungkapkan bahwa ledakan itu melukai seorang pengemudi, menyebabkan kerusakan pada kendaraannya.
Menurut Anadolu Agency, ini adalah serangan keempat dalam sepekan. Kantor berita Turki itu mengkonfirmasi bahwa satu serangan terjadi pada Minggu (20/12), serangan lainnya pada Senin (21/12) dan serangan ketiga pada Rabu (23/12).
Washington menuduh kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran melakukan serangan yang menargetkan kedutaan dan pangkalan militernya.
Kelompok bersenjata Syiah, termasuk Hizbullah Irak yang terkait dengan Iran, mengancam akan menyerang pangkalan pasukan militer AS di Irak jika mereka tidak mundur, berdasarkan resolusi parlemen yang menetapkan berakhirnya keberadaan kekuatan asing di negara itu.
Resolusi itu diadopsi pada 5 Januari setelah pembunuhan komandan militer Iran Qassem Soleimani di Baghdad. (Althaf/arrahmah.com)
