IDLIB (Arrahmah.com) – Konvoi kedelapan yang membawa warga sipil dan pejuang oposisi dari Ghautah Timur telah tiba di provinsi Hama, Suriah pada Kamis (29/3/2018).
Menurut koresponden Anadolu Agency yang berbasis di daerah itu, para pengungsi berasal dari kota Arbin, Zamalka, dan Ain Tarma.
Konvoi tersebut terdiri dari 80 bus yang membawa 2.282 penumpang, termasuk orang-orang yang terluka, pasien medis, dan sejumlah pejuang oposisi.
Setidaknya 30.000 orang telah dievakuasi dari Ghautah Timur sejak proses evakuasi dimulai pekan lalu.
Pada Rabu, sebuah konvoi 55-bus tiba di Hama dengan 3.014 penduduk sipil.
Para pengungsi sedang ditampung di pusat-pusat pengungsi sementara – dan di sekolah-sekolah lokal dan masjid – di provinsi barat laut Idlib dan Aleppo, Suriah.
Pekan lalu, dua konvoi pertama mengevakuasi orang-orang dari kota Harasta di Ghouta Timur. Lalu diikuti oleh evakuasi tambahan dari kota Arbin, Zamalka, dan Ain Tarma.
Evakuasi adalah bagian dari perjanjian yang diperantarai Rusia antara rezim Assad Suriah dan kelompok oposisi bersenjata.
Pada 24 Februari, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 2401, yang menyerukan gencatan senjata di Suriah – terutama di Ghautah Timur – untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Meskipun ada resolusi gencatan senjata, namun rezim Asad dan sekutu-sekutunya awal bulan ini meluncurkan serangan darat – yang didukung oleh kekuatan udara Rusia – yang bertujuan merebut wilayah-wilayah yang dikuasai oleh oposisi di distrik itu.
Sejak 19 Februari, setidaknya 1.433 orang dilaporkan tewas dalam serangan oleh rezim dan sekutu-sekutunya di Ghautah Timur, menurut sumber-sumber pertahanan sipil setempat.
Rumah bagi sekitar 400.000 penduduk, distrik itu tetap dalam pengepungan rezim yang melumpuhkan selama lima tahun terakhir yang telah mencegah pengiriman pasokan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. (fath/arrahmah.com)