IDLIB (Arrahmah.com) – Konvoi ke-18 yang membawa warga sipil dan pejuang oposisi dari daerah Douma di Ghautah Timur yang terletak di dekat ibu kota Damaskus pada Rabu (11/4/2018) dilaporkan tiba di distrik Al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah.
Konvoi yang terdiri dari 85 bus itu membawa 3.860 orang, termasuk 1.500 anak-anak dan 1.021 wanita.
Dari Al-Bab, konvoi akan menuju ke tempat penampungan sementara di distrik Azaz.
Dengan konvoi ini, jumlah yang terevakuasi dari Ghautah Timur sejak proses evakuasi yang dimulai pada 22 Maret telah melebihi 56.000 orang.
Evakuasi dari Douma masih akan berlanjut, menurut koresponden Anadolu Agency di lapangan.
Daerah Al-Bab termasuk daerah yang direbut dari IS dalam Operasi Perisai Eufrat yang diluncurkan Turki pada akhir tahun 2016 lalu. Sebagian besar daerah perbatasan Turki-Suriah berhasil dibersihkan dari teroris dalam operasi yang berakhir pada Maret tahun lalu itu.
Evakuasi di Ghautah Timur dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan antara rezim Bashar Asad dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata yang diperantarai Rusia.
Dewan PBB pada 24 Februari mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Suriah, khususnya di Ghautah Timur untuk penyaluran bantuan kemanusiaan.
Namun, meski telah ada resolusi PBB, pasukan rezim dan sekutunya tetap tidak menghentikan serangan dan memulai operasi darat – dengan dukungan Rusia – terhadap Ghautah Timur untuk merebut wilayah yang dikuasai oposisi.
Sejak 19 Februari, serangan rezim dan sekutu-sekutunya di Ghautah timur telah menewaskan lebih dari 1.400 orang, menurut sumber-sumber pertahanan sipil setempat.
Sekitar 400 ribu penduduk Ghautah Timur yang dikuasai oposisi telah hidup dalam blokade sejak lima tahun terakhir.
Suriah telah dirundung konflik sejak perang sipil meletus pada Maret 2011, ketika rezim Bashar Asad menyerang demonstran dengan brutal. Menurut pejabat PBB, konflik tersebut telah menewaskan ratusan ribu jiwa. (fath/arrahmah.com)