KHARTOUM (Arrahmah.id) – Sebuah konvoi diplomatik AS mendapat serangan pada Senin (17/4/2023) di Sudan dalam sebuah serangan yang tampaknya dilakukan oleh para pejuang yang terkait dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter Sudan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Selasa (18/4), dalam sebuah insiden yang ia gambarkan sebagai “sembrono” dan “tidak bertanggung jawab.”
Insiden tersebut memicu peringatan langsung dari Blinken, yang secara terpisah menelepon pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, dan panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, untuk memberi tahu mereka bahwa bahaya apa pun yang ditimbulkan terhadap para diplomat Amerika tidak dapat diterima, seperti dilansir Reuters.
“Kami memiliki keprihatinan yang mendalam tentang lingkungan keamanan secara keseluruhan,” kata Blinken dalam sebuah konferensi pers di Jepang, di mana ia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh.
Pertempuran di Sudan telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang lainnya saat kedua belah pihak saling mengklaim kemenangan dalam konflik yang telah melibatkan serangan udara dan artileri.
Bentrokan terus berlanjut meskipun ada banyak seruan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk menghentikan pertempuran serta upaya-upaya dari Mesir dan Uni Emirat Arab untuk membuat kedua pihak yang bertikai menyetujui gencatan senjata. (haninmazaya/arrahmah.id)