GHOUTAH (Arrahmah.com) – Sebuah konvoi bantuan kemanusiaan dan pasokan medis telah tiba di kota Douma, pinggiran Ghoutah Timur, pada Kamis (17/8/2017) sebagai salah satu langkah dari kesepakatan de-eskalasi yang diprakarsai Rusia dua pekan lalu, kata Komite Koordinasi Lokal, sebagaimana dikutip Zaman Al-Wasl.
An aid convoy of food and medical supplies has reached the besieged town of Douma in Eastern Ghouta suburbs on Thursday as a part of the de-escalation deal brokered by Russia two weeks ago, Local Coordination Committees said.
Bersama dengan Sabit Merah Arab Suriah, 48 truk yang penuh dengan bantuan telah memasuki Douma beserta 48 truk penuh dengan rangsum makanan, pasokan medis dan barang-barang emergensi lainnya.
Sementara itu, Faylaq Ar-Rahman, kelompok pejuang utama yang memerangi pasukan rezim di Ghoutah Timur, mengatakan, melalui juru bicaranya, pada Rabu (16/8) bahwa kelompoknya telah menyerang pasukan elit Suriah untuk keempat kalinya dalam dua pekan di dekat ibukota tersebut, meninggalkan 20 tentara tewas.
Pasukan elit dari Divisi Lapis Baja Keempat tersebut telah menghadapi perlawanan sengit di kota Ein Tarma dari para pejuang yang menolak kesepakatan gencatan senjata Rusia. Sekitar 50 tentara tewas selama pekan lalu, kata Wael Alwan, juru bicara faksi Faylaq Ar-Rahman.
Sebagian Ghoutah Timur telah berada dalam kesepakatan gencatan senjata. Pasukan rezim telah banyak menargetkan daerah-daerah yang dikontrol oleh faksi-faksi lokal yang tidak sepakat dengan kesepakatan tersebut.
Pekan lalu, serangan udara Kafr Batna dan Zamalka menewaskan 8 orang, termasuk anak-anak, menurut laporan Pertahanan Sipil. Para aktivis mengatakan bahwa lebih dari 15 rudal telah menggempur Ein Tarma dan Zamalka.
Sementara itu, pangkalan Rusia Hemeimim di kota pesisir Latakia mengindikasikan dalam halaman Facebook-nya kemungkinan membuat kesepakatan de-eskalasi baru di Ghoutah Timur.
Menurut pihak pangkalan tersebut, kesepakatan itu bertujuan untuk “menghentikan pertempuran berdarah antara pihak-pihak yang berkonflik di bagian timur ibukota Damaskus itu sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dan langkah dari hasil saat ini.
Diperkirakan bahwa kesepkatan itu akan meliputi batas waktu bagi faksi-faksi di wilayah itu untuk “menyelesaikan nasib mereka” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. (siraaj/arrahmah.com)