JAKARTA (Arrahmah.com) – Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Puri Kencana Putri mengemukakan Presiden Joko Widodo harus memerintahkan anak buahnya untuk periksa mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono terkait kasus kematian pegiat HAM Munir Said Thalib.
Puri, seperti dilansir Poskotanews, yakin Hendro yang saat itu menjabat Kepala BIN tahu kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) itu, .
Keyakinannya muncul setelah mendengar pernyataan mantan Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Mashadi Hanafi yang menyatakan telah merekomendasikan beberapa nama untuk diperiksa. Nama-nama yang disebut-sebut dalam rekomendasi itu di antaranya Muchdi PR, Polycarpus, Rohainil dan Hendropriyono.
“Menurut saya yang belum diperiksa ya harus diperiksa,” kata Puri, Rabu (26/10)
Puri menambahkan, bila presiden menginginkan penegakkan hukum di era pemerintahannya berhasil jangan tanggung-tanggung dan harus dibuktikan dalam kasus ini. “Memang harus dicari dan ditemukan dulu dokumennya yang asli, meskipun antara yang asli dan foto copy menurut mantan Sekretaris Negara Sudi Silalahi tidak berbeda,” jelasnya.
Munir meninggal 7 September 2004 di pesawat Geruda GA-974 kursi 40 G dalam sebuah penerbangan menuju Amsterdam, Belanda. Perjalanan itu adalah untuk melanjutkan study ke Universitas Utrecht. Ia dibunuh dengan menggunakan racun arsenik.
Hendropriyono dikait-kaitkan dengan kematian Munir karena saat itu menjabat sebagai Kepala BIN. Sedangkan presidennya adalah Megawati Soekarnoputri. Kini Megawati adalah Ketua Umum DPP PDIP yang mengusung Jokowi hingga menjadi presiden begitu juga Hendro
(azm/arrahmah.com)