WASHINGTON (Arrahmah.com) – Satu lagi rahasia umum mengenai kontrak keamanan antara AS dengan perusahaan keamanan swasta untuk menjaga sejumlah fasilitas milik AS di Afghanistan terkuak. Laporan tersebut tentu saja ditolak oleh Washington, PressTV melaporkan pada Kamis (24/6).
Washington Post merilis sebuah laporan dari sebuah sumber yang mengatakan bahwa CIA menandatangani kontrak sebesar 100 juta dolar dengan Xe Services, yang sebelumnya dikenal dengan Blackwater Worldwide.
“Kontrak ini dilakukan untuk melindungi dan menjaga…, di beberapa daerah,” kata sumber itu.
Sementara itu, dua kontraktor keamanan lainnya yakni Triple Canopy dan DynCorp International, dimasukkan ke dalam bisnis rahasia CIA.
Kontrak baru itu diberikan setelah anggota komisi federal yang menyelidiki sejumlah kontraktor di zona perang mengecam Departemen Luar Negeri AS untuk melakukan kontrak baru senilai 120 juta dolar dengan perusahaan keamanan swasta yang berbasis di Carolina itu demi menjaga konsulat AS di Afghanistan.
Juru bicara CIA, Paul Gimigliano, menegaskan keterlibatan tersebut. Gimigliano meyakinkan bahwa personil Xe tidak akan terlibat dalam operasi.
“Kami juga menjelaskan bahwa personil dari Xe tidak bekerja dengan CIA dalam peran operasional,” katanya.
Mark Corallo, juru bicara untuk Erik Prince, direktur Xe dan pemilik Prince Group, mengatakan perusahaannya tidak memiliki komentar apapun.
Belum lama ini, Xe Services menjadi sorotan karena personilnya melakukan pembantaian berdarah di Baghdad pada September 2007, saat Xe masih memakai nama Blackwater. Akibatnya, dalam insiden tersebut, 17 warga sipil tewas dan 24 lainnya harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. (althaf/arrahmah.com)