JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Bidang Nahi Munkar DPP FPI, Munarman,yang merupakan salah satu dari 9 orang Tim Global March to Jerusalem (GMJ) ditolak masuk di Yordania akibat pesanan intelejen Indonesia pada Selasa (27/3) kemarin. Munarman kemudian dideportasi kembali ke Indonesia.
“Setibanya di Bandara Amman, Selasa (27/3) pukul 08.40 waktu setempat, Munarman SH, ditolak kedatangannya oleh pihak imigrasi dan intelijen Yordania. Munarman juga dipaksa untuk pulang ke Indonesia pada hari itu juga,” Kata Presidium MER-C Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT yang memimpin Tim GMJ dalam rilisnya, Rabu (28/3).
dr. Joserizal kemudian menyampaikan bahwa terkait hal ini tim sudah berusaha meminta bantuan kepada KBRI di Amman untuk membantu bernegosiasi dengan pihak imigrasi Yordania. Duta Besar RI di Jordan Zainul Bahar Nur bahkan langsung datang ke bandara untuk melakukan negosiasi dengan pihak imigrasi Yordania.
Akan tetapi, negosiasi tersebut tidak berhasil, Munarman, SH tetap tidak bisa masuk ke Yordania. Alasan yang disampaikan oleh pihak Imigrasi Yordania bahwa penolakan Munarman adalah atas permintaan pihak intelijen RI.
“It’s not from our side’ kata mereka. Ketika Cat Steven (Yusuf Islam) berkunjung ke Amerika tetapi ditolak oleh pihak imigrasi Amerika, pemerintah Inggris menyampaikan nota protes dan kecaman kepada pemerintah Amerika. Tetapi apa yang dialami oleh rakyat Indonesia sungguh berbeda,” Papar dr. Joserizal.
Dalam rilisnya suara Islam online, sementara ini menduga kuat, pendeportasian Munarman dari Yordania adalah karena dendam pribadi seorang agen BIN yang selama ini dibuka kedoknya oleh Munarman. Dia adalah Yahya Assegaf.
Munarman memang pernah membebarkan adanya keterlibatan Yahya Assegaf dalam pemberitaan Wikeleaks yang menyudutkan FPI, pada akhir tahun lalu. Hasilnya, menurut Munarman, dirinya diteror oleh sekelompok orang, rata-rata berpenampilan preman, yang datang ke rumahnya, pada Rabu sore, 7 September 2011 lalu.
Para preman yang mencoba menteror Munarman, sebenarnya sudah dilarang masuk oleh para penjaga perumahan Munarman, namun tetap memaksa masuk dan mengatakan hanya ingin silaturahim dengan Munarman. Akhirnya, pihak keamanan komplek mengantarkan rombongan preman yang berjumlah sekitar 6 orang itu menuju rumah Munarman. Anehnya, sesampainya di rumah Munarman, dua orang langsung turun dan langsung menyampaikan pesan ke istri Munarman yang keluar menyambut mereka, bahwa ada pesan dari pak Yahya Assegaf untuk Munarman! Hanya itu pesannya, mereka kemudian langsung pergi meninggalkan lokasi.
Dalam bocoran dokumen yang dirilis WikiLeaks, Yahya Assegaf digambarkan sebagai seorang penasihat yang dekat dengan mantan Kepala BIN Syamsir Siregar. Ia juga penasihat Syamsir Siregar untuk urusan Timur Tengah. Sumber Suara Islam Online menyebut Yahya Assegaf juga merupakan orang yang digunakan untuk membangun kontak dan berhubungan dengan pemerintah Israel.
Sebelumnya, anak Yahya Assegaf, yakni Hani Yahya Assegaf alias Hans Sagov juga diungkap ke publik bahwa ia adalah salah seorang yang membidani lahirnya lembaga Indonesia Israel Public Affair (IIPAC) bersama Benjamin Ketang. IIPAC merupakan lembaga kaki tangan Yahudi di Indonesia.
Sementara itu, arrahmah.com mencoba mengkonfirmasi Munarman, namun belum bisa dikarenakan hambatan teknis. (bilal/arrahmah.com)