DAMASKUS (Arrahmah.id) – Kementerian Dalam Negeri Suriah secara resmi mengungkap bukti mengejutkan yang mengindikasikan keterlibatan Korps Garda Revolusi Iran dan buronan kriminal Maher Assad dalam upaya memicu konflik sektarian di provinsi Homs, Tartus, dan Latakia.
Dilansir dari Telegram Pejuang Pembebasan Suriah, bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan menunjukkan adanya aliran dana besar yang diduga digunakan untuk mendanai aksi sabotase di wilayah tersebut. Selain itu, rekaman suara yang bocor turut menguatkan dugaan bahwa pihak-pihak ini bersekongkol dengan elemen sisa rezim lama untuk mendorong Suriah ke dalam situasi ketidakstabilan.
Kementerian menegaskan bahwa tindakan ini merupakan pengkhianatan terhadap persatuan nasional rakyat Suriah. “Semua warga negara bertanggung jawab di hadapan hukum tanpa memandang latar belakang apa pun selain kebangsaan Suriah,” ujar juru bicara kementerian.
Dalam situasi yang terus memanas, pemerintah menyerukan seluruh rakyat untuk tetap bersatu melawan segala upaya yang ingin memecah belah bangsa. Laporan ini semakin mempertegas komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keutuhan negara di tengah ancaman dari pihak-pihak yang mencoba menggoyahkan Suriah dari dalam maupun luar negeri.
(Samirmusa/arrahmah.id)