ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Kedutaan Besar Yaman di Islamabad pada Jumat (26/10/2018) mengeluarkan klarifikasi mengenai laporan lokal tentang perang Yaman yang didukung Saudi, menepis anggapan bahwa konflik itu adalah perang antara Yaman dan Arab Saudi.
“Beberapa media menggambarkan situasi di Yaman sebagai perang antara Yaman dan Arab Saudi,” kata pernyataan itu. “Kesalahan besar ini memberi informasi keliru kepada publik dan memunculkan kesimpulan yang salah dan sikap yang bias.”
Konflik di Yaman dimulai dengan pengambilalihan ibukota 2014, Sanaa, oleh pemberontak Houtsi, yang menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional. Sebuah koalisi pimpinan Saudi bersekutu dengan pemerintah telah memerangi Houtsi sejak 2015. Warga sipil telah menanggung beban dari konflik, yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan epidemi kolera.
Menurut Kedutaan Yaman di Islamabad, pemerintah Yaman “yang melindungi rakyat Yaman dari tindakan keji milisi Houtsi, menyerukan bantuan Arab Saudi dan negara-negara sahabat untuk memulihkan negara dan mengakhiri kudeta”.
Pada Rabu (24/10), dalam pidatonya kepada negara segera setelah kembali dari Arab Saudi, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan bersumpah untuk menengahi antara Arab Saudi dan Yaman untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung.
“Saya akan melakukan upaya habis-habisan untuk menyelesaikan konflik Arab Saudi-Yaman dengan bertindak sebagai mediator. Kami juga akan mencoba yang terbaik untuk memainkan peran mediator dalam membawa semua negara Muslim untuk selalu bergandengan tangan,” katanya. (Althaf/arrahmah.com)