JAKARTA (Arrahmah.com) – Menanggapi terjadinya konflik antara penganut sekte sesat syiah Imamiyah Itsna asyariyah Iran dengan negara-negara kafir barat, yang bagi sebagian kaum muslimin memahaminya sebagai taqiyah (kepura-puraan) Syi’ah terhadap masyarakat dunia, dan sebagian kaum muslimin memahaminya sebagai hal yang nyata.
Ustadz Hartono Hartono Ahmad Jaiz menyatakan hal tersebut bisa saja terjadi, karena mengutip dari ulama Al Azhar pakar Syi’ah bahwa konflik antara Syi’ah dengan yahudi dan nasrani ibarat dua ekor anjing yang dapat saja berseteru.
“Anjing dengan anjing mungkin saja cakar-cakaran dan bentrok,” kata ustadz Hartono mengutip perkataan Syaikh Abdul Mun’im saat ditemui dirumahnya oleh arrahmah.com di Bilangan Kalibata, Jakarta, Rabu (4/1).
Namun, Ustadz Hartono meyakini memang konflik antara Syi’ah dengan yahudi ataupun nasrani bukanlah konflik sebenarnya, dan itu bisa saja terjadi. Karena, konflik yang terjadi selama ini yang dimunculkan Syi’ah dengan kaum kafir asli seperti di Libanon, tidaklah benar-benar pertempuran serius di antara mereka.
“Anda tahu Hizbullah? Israel menyerang mereka tetapi yang dibom itu pemukiman Sunni,” lontarnya.
Tambahnya, yang sangat aneh pemukiman Syi’ah tidak hancur oleh Israel, melainkan pemukiman kaum Sunni Libanon yang mengalami kehancuran. Akan tetapi bantuan internasional untuk Libanon hanya sampai ke tangan Hizbullah yang tidak mengalami korban yang berarti.
“Sunni yang menderita, tapi Syi’ah yang mengambil bantuan. Jadi ini jualan mereka, dapat nama dapat bantuan,” papar pemerhati aliran sesat ini.
Lebih dari itu, hal tersebut menurut beliau memang tipu daya yang biasa dilancarkan kaum syi’ah dalam rangka mengamalkan taqiyah. Mereka seakan-akan anti terhadap yahudi dan anti terhadap Amerika.
“Itu kelicikan mereka, padahal enam channel TV agama tentang syi’ah disiarkan melalui Israel,” tegas Ustadz Hartono sembari menganjurkan referensi tersebut terdapat di nahimunkar.com.
Sambungnya, kenyataan tersebut membuktikan bahwa syi’ah dan yahudi bukanlah musuh, karena tidak mungkin mush mau membantu syi’ah dalam menjalankan program keagamaan untuk mempengaruhi kawasan timur tengah.
“Jadi kita ini dibohongi saja, alkufru millah wahidah, kekufuran itu satu agama yang sama,” pungkas Ustadz Hartono.
(bilal/arrahmah.com)