LIBANON (Arrahmah.com) – Tiga negara Arab telah mendesak warganya meninggalkan Libanon di tengah-tengah tanda bahwa konflik Suriah akan tumpah ke negara tetangganya.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar mendesak tindakan segera setelah serangkaian penculikan terhadap Muslim Sunni oleh klan Syiah yang memiliki kekuatan.
Mereka membalas atas penculikan seorang anggota klan oleh pejuang Suriah di Damaskus.
Pejuang Suriah mengatakan orang tersebut berjuang untuk pemerintah Suriah atas nama gerakan Hizbullah Syiah Libanon.
Warga Libanon terjebak dalam krisis Suriah ketika pesawat tempur rezim pada Rabu (15/8/2012) menghantam kota Azaz di utara Aleppo yang dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 30 orang.
Di antara mereka yang terluka dalam serangan di perbatasan Suriah-Turki adalah tujuh sandera asal Libanon yang ditawan pejuang Suriah sejak Mei lalu. Empat sandera dikatakan menghilang setelah gedung di mana mereka berada dihantam serangan.
Setelah laporan stasiun TV yang belum dikonfirmasikan mengatakan bahwa keempatnya telah tewas, kerusuhan terjadi di jalan utama menuju bandara Beirut, perusuh membakar ban dan penerbangan Air France beralih rute ke Yordania untuk alasan keamanan.
Peringatan klan
Klan Syiah Al Meqdad mengatakan telah menculik lebih dari 20 orang yang mereka klaim terkait dengan pemberontak Suriah. Sebuah video yang disiarkan oleh sebuah saluran televisi pro-rezim Suriah memperlihatkan dua pria yang tampaknya merupakan salah seorang komandan Angkatan Darat Tentara Pembebasan Suriah.
Meskipun sebagian besar yang diculik adalah pria Suriah, namun seorang pengusaha Turki dan seorang warga Saudi juga dilaporkan berada di antara mereka.
Al Meqdad mengancam akan terus melakukan penculikan, lapor kantor berita resmi Saudi, Spa, mengutip pernyataan seorang pejabat kementrian luar negeri dan mengatakan bahwa warga Saudi harus menghindari perjalanan ke Libanon untuk keselamatan mereka.
Seorang pejabat kementrian luar negeri Uni Emirat Arab mengatakan telah mengeluarkan peringatan setelah kedutaan menerima informasi tentang warga mereka yang menjadi sasaran dan karena keadaan yang sulit dan sensitif di Libanon, lapor WAM.
Libanon adalah tujuan wisata populer warga Saudi dan warga negara Teluk lainnya. (haninmazaya/arrahmah.com)