JAKARTA (Arrahmah.com) – Konflik sosial yang semakin marak dan meluas, menurut Iwan Januar, sebagai bukti kegagalan konsep Bhineka Tunggal Ika. “Karena penerapan konsep tersebut hanya menghasilkan persatuan dan kesatuan semu!,” tegasnya seperti dilansir mediaumat.com, Rabu (28/11).
Anggota Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut mengkritik juga Presiden SBY yang baru kemarin memberikan instruksi kepada Kemendagri, TNI dan Polri untuk menangani konflik horizontal. “Mengherankan, baru sekarang presiden memberikan perhatian kepada persoalan ini!,” ucapnya.
Padahal, lanjut Iwan, konflik horizontal telah terjadi berulang-ulang dan terkesan dibiarkan berlarut-larut.” Selama ini presiden tidak pernah memberikan penanganan dan perhatian serius untuk persoalan ini dan mengambil posisi sebagai pengamat ketimbang kepala pemerintahan,” Iwan berargumen.
Iwan pun mengingatkan, konflik horizontal tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan keamanan. Karena faktor penyebabnya beragam, beberapa diantaranya adalah persoalan hukum yang sering tidak adil khususnya kepada rakyat, kian renggangnya ikatan sosial di masyarakat menguatkan sentimen primordialisme dan antara kelompok, serta kepentingan politik dalam sejumlah pilkada, dan pemekaran wilayah. “Masing-masing faktor membutuhkan penanganan yang berbeda,” ungkapnya.
Menurutnya, bukan tidak mungkin konflik horizontal yang kian meluas dan mendalam ini akan menjadi potensi disintegrasi bila tidak segera ditangani serius dengan konsep pemersatu sejati. “Konsep tersebut tentu saja harus digali dari ajaran Islam, agama yang dianut oleh mayoritas negeri ini,” pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)