AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan (IIA), atau yang lebih dikenal sebagai Taliban, mengonfirmasi kabar wafatnya Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid, rahimahullah. Situs resmi Taliban pada Kamis (30/7/20105) telah mengumumkan kebenaran berita tersebut dalam bahasa Pasthun, namun belum memberi rincian mengenai bagaimana dan kapan meninggalnya beliau.
Sementara itu, Mullah Akhtar Mansur telah ditunjuk menjadi Amir baru Imarah Islam Afghanistan menggantikan Mullah Umar. Mullah Akhtar Mansur merupakan salah seorang anggota pendiri gerakan Taliban. Ia berasal dari Maiwand, Kandahar. Sebelumnya ia telah turut berperang melawan penjajah Rusia pada tahun 80-an dan merupakan wakil Mullah Umar. Seluruh anggota, dewan syura, komandan, dan ulama Taliban dilaporkan telah berbaiat kepada Mullah Akhtar Mansur.
Dua orang yang dikabarkan telah ditunjuk sebagai wakil Mullah Akhtar ialah Mullah Haibatullah dari Kandahar dan Sirajuddin Haqqani dari Paktia. Sementara putra Mullah Umar menjabat sebagai kepala penasihat Taliban. Mullah Haibatullah sebelumnya merupakan kepala pengadilan tinggi Taliban. Sementara Sirajuddin sebelumnya merupakan seorang komandan militer senior Taliban.
Sebelumnya, banyak media internasional yang berspekulasi tentang kepergian Sang Amirul Mukminin sepanjang hari kemarin. Pernyataan resmi Taliban Afganistan begitu dinanti banyak pihak untuk mengakhiri spekulasi yang terjadi. Namun sebelum adanya konfirmasi yang dinanti-nanti, secara mengejutkan Dewan Syura IIA dilaporkan telah menunjuk dan mengumumkan pengganti Mullah Umar.
Segenap jajaran IIA pun dikabarkan menyatakan baiat kepada amir baru mereka. Dalam hitungan jam, berita konfirmasi yang datang kemudian akhirnya menyatakan: Amirul Mukminin, Mullah Muhammad Umar Mujahid (rahimahullah) telah meninggal dunia. Pengumuman resmi pertama yang dikeluarkan dalam bahasa Pasthun ini dapat dilihat di situs resmi Taliban, Al-Emara.
Menyusul konfirmasi tersebut, berikut ini adalah terjemahan dari pernyataan Dewan Syura Imarah Islam Afghanistan, merinci poin-poin utama yang mereka sampaikan melalui Imarah Anshar terkait kepergian Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid, rahimahullah.
Amirul Mukminin Mullah Umar adalah seorang pemimpin umat Islam yang tulus, ia mengusung dan melindungi panji Tauhid, bahkan dalam waktu-waktu yang begitu sulit.
Imarah Islam adalah amanah yang ditinggalkan oleh Amirul Mukminin rahimahullah. Kami akan melanjutkan/melindunginya sebagaimana ia menjalankannya dengan Syariah
Kami akan dengan tulus, tabah, berharap dengan sabar dan mengorbankan hidup kami untuk kebenaran sebagaimana yang dilakukan Amirul Mukminin Mullah Umar kami, rahimahullah.
Sejak 14 tahun terakhir, bahkan tidak sekali pun Amirul Mukminin Mullah Umar rahimahullah melangkahkan kaki keluar dari Afghanistan setelah Perang Salib yang dipimpin AS menyerang Imarah Islam.
Amirul Mukminin Mullah Umar rahimahullah memimpin Imarah Islam dari dalam Afghanistan. Ia tidak pernah pergi ke Pakistan ataupun negara lain.
Amirul Mukminin Mullah Umar secara kasat mata adalah seseorang. Namun dalam kenyataannya ia juga merupakan sebuah Ideologi.
Siapapun yang ingin setia kepada Amirul Mukminin rahimahullah, ia harus tetap bersama Imarah Islam dan memperjuangkan kepentingan Islam.
Untuk mengembalikan sistem Islam, adalah tugas umat Islam untuk melakukan bagian mereka guna memperkuat, menyatukan dan memberikan kemenangan untuk Imarah Islam.
Kami memastikan umat Islam dan Mujahidin bahwa Amirul Mukminin Mullah Umar telah mewarisi kami Imarah Islam dengan kekuatan yang lebih dari sebelumnya.
Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, Ulama, Imam, tokoh Jihad & para pemimpin Imarah Islam untuk mamanjatkan doa teruntuk Amirul Mukminin Mullah Umar rahimahullah.
Putra Amirul Mukminin Mullah Umar rahimahullah, Maulvi Yaqub dan saudara seibunya, Mullah Abdul Mannan, juga meminta kepada kaum Muslimin untuk memaafkannya bila mereka terlibat piutang dengannya.
Untuk kaum Muslimin dan Mujahidin, kami katakan bersabarlah.
Dewan Syura Imarah Islam Afghanistan
***
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Segenap tim redaksi Arrahmah.com mengucapkan belusungkawa atas wafatnya Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid, rahimahullah. Semoga Allah menerimanya dalam barisan para syuhada. Allahumma Aamiin.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut: 57)
Kaum Muslimin begitu merasa kehilangan atas kepergian pemimpin tangguh ini, yang di bawah kepemimpinannya, mujahidin bersatu membela dien yang mulia dan melawan kekuatan musuh. Hanya kaum yang jahil, kafir dan munafiklah yang akan merasa bahagia dan bergembira dengan kabar kembalinya beliau ke hadirat Ilahi.
Sang singa Islam telah pergi meninggalkan dunia yang berbelasungkawa. Tinta emas mencatat namamu wahai pahlawan kami. Kau hidup dengan mulia, dan kau syahid meninggalkan segenap amanah yang harus dilanjutkan. Sungguh, semangat juangmu hidup dalam jiwa-jiwa penerusmu. In syaa Allah.
(banan/arrahmah.com)