AMBON (Arrahmah.com) – Meskipun kondisi kota Ambon diberitakan telah kondusif tetapi masih banyak Umat Muslim yang bertahan di masjid-masjid tempat pengungsian. Terlebih lagi adanya larangan pendirian posko bantuan membuat nasib para pengungsi pasca kerusuhan 9/11 masih memprihatinkan.
Menurut laporan Aziz, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ambon, sampai saat ini jumlah pengungsi di Masjid Jami’ Ambon ada 142 KK yang terdiri dari 530 jiwa. Sementara jumlah pengungsi di Masjid Al-Fatah Ambon ada 75 KK yang terdiri dari 330 jiwa.
Jumlah pengungsi tersebut jelas melebihi kapasitas, selain itu pemerintah terkesan kurang memperhatikan kondisi para pengungsi. Bahkan diketahui seorang balita bernama Dian Binti Lasidi meninggal dunia di pengungsian pada Jum’at malam (16/9/2011) karena muntaber yang dideritanya tak tertangani.
Terkait hal tersebut, Azis sangat menyayangkan kurangnya kepedulian pemerintah terhadap nasib para pengungsi. “Hal ini sangat disayangkan. Perhatian pemerintah terhadap pengungsi sangat kurang,” ujarnya.
Lebih lanjut Aziz mengungkapkan bahwa hal tersebut diperparah karena adanya larangan pemerintah setempat untuk mendirikan posko dengan alasan agar tidak mencuat menjadi konflik nasional.
“Bahkan sejak hari pertama konflik, Pemerintah Daerah meminta tidak didirikan posko agar tidak mengemuka menjadi konflik nasional,” tutupnya. (voaI/arrahmah.com)