LONDON (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dirawat intensif mulai Senin (6/4/2020) karena kondisinya yang memburuk sejak terinfeksi virus corona baru, menurut sebuah pernyataan pemerintah.
“Sejak Ahad malam, Perdana Menteri berada di bawah perawatan dokter di Rumah Sakit St Thomas di London setelah dirawat dengan gejala virus corona yang persisten,” kata juru bicara Downing Street, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
“Sepanjang siang ini, kondisi Perdana Menteri telah memburuk dan, atas saran tim medisnya, dia telah dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif di rumah sakit,” imbuhnya.
Johnson telah meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab, Sekretaris Pertama Negara, untuk mewakili dia jika diperlukan, kata pernyataan itu.
“Perdana Menteri menerima perawatan yang sangat baik dan berterima kasih kepada semua staf NHS atas kerja keras dan dedikasi mereka,” kata Street.
Johnson dites positif terkena virus corona 11 hari yang lalu dan dibawa ke rumah sakit pada Ahad (5/4) setelah gejala COVID-19 semakin parah. Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan dia dirawat di Rumah Sakit St Thomas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Rapat kabinet yang dijadwalkan pada Selasa (7/4) ditunda karena kondisi Boris Johnson yang semakin memburuk, ungkap sebuah pernyataan dari Downing Street.
Dia juga menambahkan bahwa Johnson akan tetap dirawat di rumah sakit untuk malam kedua karena demam dan batuknya semakin parah.
“Tadi malam, atas saran dokter saya, saya pergi ke rumah sakit untuk beberapa tes rutin karena saya masih mengalami gejala coronavirus. Saya bersemangat dan tetap berhubungan dengan tim saya saat kami bekerja sama untuk melawan virus ini dan menjaga semua orang tetap aman,” tulis Johnson sebelumnya di Twitter.
Raab, yang akan mengemban beberapa tugas perdana menteri, mengatakan ada “semangat tim yang sangat kuat” di belakang Johnson.
“Pemerintahan akan berlanjut. Perdana menteri telah berada di tangan yang aman dengan tim brilian di Rumah Sakit St Thomas,” katanya.
“Fokus pemerintah akan terus memastikan bahwa arahan perdana menteri, semua rencana untuk memastikan bahwa kita dapat mengalahkan virus corona dan dapat menarik negara melalui tantangan ini, akan dilaksanakan,” imbuhnya.
Dalam tanggapan awal terhadap pandemi, pemerintah Inggris telah mengadopsi pendekatan “kekebalan tubuh”, tetapi dengan meningkatnya jumlah kasus dan kematian memaksa pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tegas, termasuk social distancing dan penutupan sekolah.
Kekebalan individu adalah konsep di mana virus terus menyebar di masyarakat dan akhirnya orang setelah terinfeksi oleh virus menjadi kebal terhadap wabah.
Sejak diberlakuknnya social distancing, pemerintah telah mempertahankan peringatannya kepada publik untuk memperhatikan jarak saat bersosialisasi dan mendesak orang untuk tinggal di rumah kecuali benar-benar perlu untuk keluar. (rafa/arrahmah.com)