RAMALLAH (Arrahmah.com) – Kondisi kesehatan dari sejumlah tahanan Palestina yang ditangani di rumah sakit penjara Ramla dalam kondisi yang sangat memprihatinkan akibat kelalaian medis dalam penjara-penjara “Israel”, kata seorang pengacara dari Palestinian Prisoner Society (PPS), mengatakan pada Kamis (11/9/2014), sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center.
Layanan penjara “Israel” (IPS) telah memindahkan tahanan Adnan Muheissen, yang didiagnosis menderita kelumpuhan, ke penjara Ofer “Israel” dalam keadaan terborgol, tanpa mengindahkan kondisi kesehatannya yang kritis, kata pengacara tersebut mengutip perkataan tahanan Muheissen, dari Betlehem.
Muheissen menderita sakit punggung yang serius dan infeksi saluran kemih, yang menyebabkan dia beberapa kali pingsan.
Kondisi kesehatan seorang tahanan Palestinan yang bernama Mootaz Abidou juga sangat memprihatinkan. Dia menderita kelumpuhan pada kaki kirinya, serta luka perut yang dialaminya akibat tembakan peluru peledak “Israel” pada tahun 2011. Abidou juga menderita luka yang lainnya pada tahun 2013 dan saat ini ia harus segera dioperasi.
Tahanan Palestina Rabi ‘Rezq Subh, dari Betlehem, mengungkapkan tentang pengabaian medis yang dilakukan secara sistematis di dalam penjara “Israel”. Dokter di penjara “Israel” memberinya obat-obatan yang menyebabkan ia sering mengalami perdarahan dan gangguan jantung.
Tahanan Palestina Ashraf Abu al-Huda, dari Nablus, juga tak kalah memprihatinkan. Dia menderita kondisi kesehatan yang kritis dan membutuhkan pengobatan medis yang terus menerus, dan menjalani terapi agar bisa berdiri di atas kakinya sendiri.
(ameera/arrahmah.com)