SUWAYDA (Arrahmah.id) — Demonstran menerobos kantor seorang gubernur di Suriah karena marah atas kondisi ekonomi. Mereka menyerang kantor gubernur di kota As-Suwayda (Sweida) yang ada di sisi selatan ibu kota Damaskus.
Gubernur dan para stafnya berhasil selamat dari insiden yang terjadi pada Ahad (4/12/2022) tersebut. Akan tetapi, isi gedung hancur karena kebakaran.
Dilansir Arab News (5/12), awalnya ada 200 orang lebih yang berkumpul di sekitar kantor gubernur itu. Isu yang para pendemo itu bawa adalah harga yang melonjak dan kesulitan ekonomi.
Mereka meneriakkan slogan agar Presiden Bashar Al-Assad lengser. Presiden Al-Assad berkuasa sejak tahun 2000.
Penolakan terhadap Al-Assad termasuk hal berani mengingat protes anti-pemerintah di area yang dikendalikan pemerintah bukanlah hal yang ditoleransi dan tidak umum.
Para pendemo kemudian menerobos masuk ke gedung pemerintah dan membakar dokumen-dokumen resmi. Para saksi juga menyebut pendemo menurunkan foto-foto Presiden Assad.
Media pro-rezim Suriah menyebut ada puluhan “penjahat” yang masuk ke kantor pemerintah. Lebih lanjut, Kementerian Dalam Negeri berkata para pendemo turut berusaha merebut markas polisi di kota tersebut.
Satu polisi dilaporkan meninggal. Pemerintah Assad berkata akan mengejar pihak-pihak yang terlibat.
“Kita akan mengejar semua penjahat dan mengambil semua langkah hukum melawan siapa pun yang berani melemahkan keamanan dan stabilitas provinsi,” ujar pernyataan resmi rezim Suriah.
Seorang aktivis sipil, Rayan Maarouf, menyebut ada tembakan yang terdengar, meski ia tidak tahu dari mana tembakannya. Rumah sakit di kota itu menyebut ada warga sipil yang meninggal karena luka tembak. Korban luka lain dirawat di rumah sakit. (hanoum/arrahmah.id)