WINA (Arrahmah.com) – Birol Kilic, ketua Komunitas Budaya Turki (TKG) di Austria, mengemukakan dirinya sepakat mengenai pentingnya memisahkan agama dari negara melalui pelarangan hijab di sekolah, News Mavens melansir pada Jumat (17/8/2018).
“TKG mendukung pelarangan semua tanda agama dari ruang publik,” tegas Kilic. “Kami menginginkan Austria yang sekuler – dan ini berarti larangan jilbab bagi anak-anak sekolah harus diberlakukan.”
Mereka merekomendasikan agar pihak berwenang melarang anak perempuan berusia 14 tahun ke bawah untuk mengenakan kain tersebut di sekolah.
Argumen utama Kilic adalah bahwa hijab menciptakan kerenggangan yang nyata antara mereka yang memakainya dan mereka yang tidak, dan secara otomatis mengarah pada diskriminasi.
Menurut pendapatnya, hijab juga memecah belah komunitas Muslim secara internal, karena Muslim yang memilih untuk tidak mengenakan hijab kemungkinan dicemooh sebagai “Muslim yang tidak baik”.
Ketua TKG ini percaya bahwa hijab lebih menekankan pada simbol daripada nilai.
“Dalam Islam, moralitas, nalar, dan etika jauh lebih penting daripada simbol,” katanya. (Althaf/arrahmah.com)