JAKARTA (Arrahmah.id) – Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Riau menemukan adanya komunitas LGBT di Batam. Komunitas ini merekrut anggotanya ke daerah-daerah melalui group WhatsApp.
Aktivis Pemerhati Anak Kepri, Erry Syahrial, menilai komunitas LGBT ini memang masih ada di Batam. Dulunya, komunitas ini bernama “Gaya Batam”.
Indikasinya komunitas ini masih ada di Batam. Dulu anggotanya sampai ratusan,” ujar Erry, Rabu (31/5/2023), lansir batampos.co.id.
Ia menjelaskan, komunitas ini dulunya beranggotakan dari berbagai kalangan dan profesi. Seperti karyawan perusahaan, PNS, hingga aparat.
“Tapi sekarang perekrutannya itu pelajar. Atau mereka mencari ke sekolah-sekolah,” kata Erry.
Menurut Erry, perekrutan anggota LGBT ke kalangan pelajar tersebut karena mudah dipengaruhi. Selain itu, akses untuk mempengaruhi anak-anak kini mayoritas melaui media sosial (medsos).
Medsos ini besar pengaruhnya. Jadi akses mereka lebih mudah,” ungkap pria yang menjabat Sekretaris Lembaga perlindungan anak (LPA) Batam ini.
Erry berharap komunitas ini segera diberantas. Untuk itu, ia meminta aparat untuk melakukan pengawasan cyber serta razia rutin ke lokasi yang digunakan komunitas untuk berkumpul.
“Komunitas ini dapat menghancurkan masa depan anal. Bisa mengancam moral dan peradaban. Peradaban manusia punah karena tidak ada keturunan,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)