MOGADISHU (Arrahmah.com) – AMISOM bersama dengan Divisi Politik PBB untuk Somalia (UNPOS) juga pemerintah munafik Somalia pada Sabtu (25/7) meluncurkan Komite Keamanan Gabungan (JSC) untuk mengkoordinasikan usaha-usaha dalam rangka mendukung institusi keamanan pemerintah Somalia.
JSC terdiri dari Somalia Menteri Pertahanan, Menteri Keamanan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Kepala Staf, Komisaris Polisi dan Kepala Intelijen pemerintah Somalia. Sementara masyarakat internasional diwakili oleh AMISOM, dan tiga anggota UNPOS dari komunitas donor, sebagaimana yang diumumkan dalam pernyataan bersama di Mogadishu.
JSC yang diadakan, untuk pertama kalinya, di Somalia yang merupakan negara yang sarat dengan konflik, dianggap sebagai langkah penting, sebagaimana diungkapkan oleh juru bicara AMISOM, Mayor Barigye Ba-Hoku, “mengingat bahwa Somalia, Mogadishu khususnya, sudah menemui jalan buntu dalam menghadapi mujahidin.”
“Pejabat senior dari PBB, Uni Eropa, AMISOM dan negara-negara lain seperti Italia dan Swedia berunding hari ini di Mogadishu mengenai cara untuk memperkuat Sektor Keamanan Somalia,” kata juru bicara pasukan AMISOM di Mogadishu.
Pernyataan JSC menegaskan bahwa secara keseluruhan tujuan dari JSC akan mengkoordinasikan dukungan penuh terhadap lembaga keamanan Somalia dan memberikan fasilitas yang dijanjikan pada konferensi di Brussel April lalu.
Pertemuan JSC di Mogadishu dilakukan beberapa hari setelah mujahidin al-Shabaab mengumumkan kecaman terhadap keberadaan dan campur tangan tiga badan PBB termasuk UNPOS dalam peperangan di Somalia.
Mogadishu, tempat untuk pertemuan JSC pertama, telah dan masih tetap menjadi tempat konfrontasi berdarah antara mujahidin dengan tentara boneka pemerintah transisional Somalia yang dipimpin oleh Sharif Ahmad. (Althaf/arrahmah.com)